Desember 1941, telah lahir seorang laki-laki kuat, anak kedua dari Bapak Poespowikoro di kota Solo. Beliau bernama Sriyono Poespowikoro. Besar di kota solo, menempuh pendidikan bruderan hingga melanjutkan pendidikan ke kota gudeg meraih titel Insinyur Sipil. Beliau mempunyai seorang kakak perempuan, cukup banyak adik-adik dan juga beberapa adik tiri.
Menjadi anak lelaki pertama di keluarga, membuatnya serta merta turut membantu keuangan keluarga menyekolahkan adik-adiknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Selepas lulus dari Universitas Gajah Mada, beliau masuk bergabung menjadi abdi negara di kementrian pekerjaan umum dan ditempatkan di proyek pembangunan waduk karang kates di kabupaten malang.
Disanalah beliau menemukan jodohnya, wanita yang sangat cantik, kembang desa yang masih berkuliah di Universitas Brawijaya. Walau terpaut usia yang cukup jauh, dan masih berstatus mahasiswa jika jodoh maka pernikahan pun terlaksana dengan khidmatnya. Putra priyayi solo meminang kembang desa tercantik di Kabupaten Malang kala itu.
Keluarga mereka hidup bahagia dan langsung dikarunai 2 anak putra dan putri yang sangat lucu dan hanya berselang 1 tahun saja jaraknya. Hal ini membuat sang istri menunda kuliahnya hingga akhirnya tak dilanjutkan, berkarya di ranah domestik membersamai putra putrinya sepanjang hayat menjadi seorang ibu rumah tangga.
Memasuki usia pernikahan belasan tahun, beliau hijrah ke Jakarta sekeluarga dan lahirlah anak ketiga di Jakarta. Anak pertama dan kedua yang mulai memasuki perkuliahan dan anak ketiga yang masih berada di sekolah dasar, keuangan keluarga mulai menipis. Saat itu beliau telah pensiun dari PNS dan memulai wiraswasta. Namun wiraswasta tentunya tudak mudah.
Akhirnya beliau mulai mencari pekerjaan dan sempat bekerja di Sulawesi sebentar lalu bekerja kembali di Jakarta (saat anak terakhir berkuliah). Perjuangan seorang bapak yang bertanggung jawab menafkahi adik-adik dan anak-anaknya hingga semuanya menjadi orang sukses sangat membekas di hati adik-adik serta anak-anaknya.
Tahun 2012, anak terakhirnya telah melepas masa lajangnya. Tanggung jawabnya sebagai orang tua telah selesai dan berpindah kepada suaminya. Didikannya yang sangat disiplin kepada adik-adik dan anak-anaknya serta nasehat-nasehat kehidupan yang sangat bijak adalah salah satu dari sekian banyak Hal yang dilakukan beliau untuk keluarga yang akan senantiasa teringat sampai kapan pun.
Tahun 2013, beliau mulai sakit. 2 minggu opname di Rumah Sakit, para dokter tidak dapat menemukan diagnosa penyakitnya. Hingga akhirnya setelah menjalani berbagai rangkaian test, terbukalah tabir penyakit yang diderita beliau. Beliau terkena kanker darah sumsum tulang belakang yang sudah mencapai tahap akhir. Semua sedih, tidak ada yang menyangka, karena semasa hidupnya rajin berolah raga, menjaga makanan yang diasupnya (buah dan sayur selalu dikonsumsi setiap hari dan daging merah sangat dikurangi), masa pensiun juga dihabiskan di rumah dengan banyak membaca serta menulis yang merupakan kegemarannya. Beliau gemar sekali membaca buku-buku, sehingga wajar saja pengetahuan beliau sangat luas.
Pertengahan tahun 2013, beliau menghembuskan nafas terakhirnya. 2 bulan lamanya hari-hari terakhirnya dihabiskan di RS Dharmais tanpa sempat pulang ke rumah. Padahal seminggu sebelum berpulang, beliau menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dan diperbolehkan untuk rawat jalan. Kami pun sudah menyiapkan membeli tempat tidur seperti di rumah sakit dan persiapan lainnya.
Namun takdir berkata lain, beliau harus meninggalkan dunia ini di usia 71 tahun, meninggalkan seorang istri, 3 anak, 3 menantu dan 3 cucu. Hidup beliau tidaklah mudah. Namun hingga akhir hayatnya tidak ada terlihat sikap menyerah. Banyak hal yang telah beliau contohkan dan teladani untuk orang-orang disekitarnya khususnya keluarganya.
Semoga amal ibadah beliau semasa hidupnya diterima disisiNya, serta teladan yang beliau contohkan akan selalu hidup disanubari orang-orang yang menyayanginya.
#ODOP #onedayonepost #40post #TantanganODOP5 #nonfiksi #biografi
menginspirasi sekali, semoga amal ibadah Beliau diterima Allah SWT
BalasHapusAmin
HapusAamiin
BalasHapusAmin
Hapus