Branding via Digital Marketing

Mungkin masih banyak diantara kita yang tidak peduli dengan brand atau merek. Khususnya bagi mereka yang berpikir bahwa yang penting aku jualan barang atau jasa yang memuaskan pelanggan itu sudah cukup. Nama brand atau merek itu nggak penting deh urusan belakangan. Apalagi ngurusin brand atau merek itu biasanya butuhkan uang yang tidak sedikit dan juga waktu. 

Benarkah merek atau brand itu nggak penting?

Aku mau cerita salah satu kisah temanku yang mempunyai bisnis rumahan membuat kue. Temanku ini adalah teman mantan satu kantorku di Jakarta yang suka sekali memasak kue. Sebelum dia resign dari kantornya dia sudah memulai bisnis kuenya ini dari rumah.

Pelanggannya rata-rata adalah teman-teman kantornya, teman-teman sekolahnya teman-teman kuliah, kolega kantor dari suaminya. Jadi bisa dibilang pemasarannya itu lewat WhatsApp status dan WhatsApp Group serta dukungan suaminya tentunya. 

Lalu dia memantapkan hati meninggalkan pekerjaan kantoran nya dan akan fokus di bisnis kuenya ini. Tak kusangka bisnis kuenya ini Laris Manis. Harganya tidak bisa kubilang murah namun memang ada harga ada rasa. 

Hanya menggunakan WhatsApp saja dia pun juga mulai merambah sosial media lainnya. Instagram untuk akun khusus bisnis kuenya ini pun dibuat. Kulihat semakin hari semakin banyak saja pelanggannya followernya pun juga semakin banyak. Bahkan sampai ada yang membuat toko palsunya loh di e-commerce sehingga dia pun harus mengklarifikasi bahwa toko online yang mencatut nama mereknya itu di berbagai platform e-commerce bukan toko kue miliknya ataupun cabang dari tokonya.

Temanku ini memang sedari awal, membangun bisnis kuenya ini tidak untuk membuat suatu toko kue yang besar hingga tingkat nasional dan mempunyai banyak cabang. Jadi dia memang hanya fokus membangun brand dan tokonya melalui Social Media yaitu Instagram dan WhatsApp saja. Tidak ada toko offline. Banyak layanan jasa social media agency yang menawarkan jasanya jika membutuhkan bantuan profesional atau merasa tidak sanggup/mampu untuk mengurus sendiri.

Walau sedari awal dia ambisinya memang tidak besar namun bukan berarti dia tidak menggarap brand atau mereknya dengan asal-asalan. Setahuku dia menggarap brandnya secara mandiri, namun teman-teman para pelaku usaha di Jakarta juga bisa menggarap brandnya menggunakan digital marketing agency Jakarta. Brand-nya ini benar-benar dipikirkan oleh temanku dengan matang sedari awal. Bahkan ia meminta kami teman-temannya untuk membantu memilihkan nama dan juga logo serta warna yang akan digunakan kan nantinya. Kemasan kue yang akan digunakan juga dipikirkan dengan baik. Kemasan yang tentunya merepresentasikan merk dan isi produknya dengan meyakinkan.

Hal-hal seperti ini jika gak mau ribet mikirinnya bisa aja sih minta bantuan digital agency Jakarta bagi yang berdomisili di Jakarta. Jadi walau bisnis rumahan tetap penting ya untuk mempunyai merek atau brand. Supaya produk atau jasa kita itu dapat dibedakan atau terdiferensiasi dengan produk atau jasa sejenis lainnya yang banyak berada di pasaran.

Serta yang paling penting supaya ya para pelanggan menjadikan merek produk atau jasa kita yang pertama kali terlintas di benak mereka (Top of Mind). Tanpa adanya merek atau brand tentunya yang gak bisa dong ya menjadi Top of Mind di benak para pelanggan atau calon pelanggan kita.

Jadi sekali lagi aku ingin menekankan bahwa pentingnya brand atau merek itu bukan hanya milik para pengusaha perusahaan besar tetapi sekecil apapun skala bisnis kita merk atau brand itu sangat penting. 

Jasa Digital Marketing Agency

Dunia digital berkembang sangat pesat ya. Tidak punya toko offline pun saat ini bisa jualan, tinggal klik klik dari rumah saja untuk promosi dan jualannya. Bahkan jika ingin menggunakan jasa  digital marketing agency Indonesia untuk membantu branding dan boost up sales juga sudah banyak pilihannya. 

Salah satu digital agency Indonesia yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun adalah Redcomm. Penghargaan yang pernah diraih RedComm Indonesia antara lain 3 tahun berturut-turut terpilih menjadi "Agency of The Year" dari 2018 hingga 2020 oleh "Campaign Asia's Agency of The Year".

Masih ingat dengan trending topic di twitter #PSILoveYouMom saat mother's day beberapa waktu yang lalu? Ini adalah salah satu campaign garapan dari Redcomm untuk klien besarnya yang memegang merk national untuk body lotion. Aku benar-benar trenyuh ketika menyaksikan campaign ini, air mata menetes tanpa kusadari dan aku pun ingin segera mengucapkan I love you, Mom kepada mamaku.

Digital Marketing dengan AI (Artificial Intellegence) dan Machine Learning 

Artificial Intellegence saat ini benar-benar sangat membantu untuk mengolah jutaan data supaya strategi pemasaran yang dieksekusi tepat sasaran . Khususnya data-data digital dari perilaku konsumen di sosial media. 

Machine Learning untuk strategi komunikasi, khususnya untuk meningkatkan branding juga sangat membantu klien untuk merumuskan strategi komunikasi berbasis data yang dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien dari sisi biaya di sosial media. 

RED Miles AI dan Machine Learning merupakan tools terbaru dari Redcomm untuk membantu strategi komunikasi para pemilik usaha berdasarkan data digital di sosial media. Machine Learning Red Miles (Redcomm Machine Learning for Engagement on Social), menggunakan algoritma dalam machine learning untuk mendeteksi elemen dan komposisi dalam suatu gambar, baik subjek utama maupun lingkungan sekitar. 

Atas dasar deteksi komposisi gambar tersebut, RED Miles memproses jutaan informasi dalam hitungan detik sehingga dapat memberikan rekomendasi prediksi (predictive analytics) akan penggunaan gambar yang paling efektif dan relevan dengan target market pemilik usaha.

Jika strategi komunikasi dan pemasaran di sosial media menggunakan tools ini dapat dibayangkan seberapa tepat sasarannya ya cara para pemilik usaha berkomunikasi kepada target pasarnya.  

Sudah paham kan pentingnya brand? Yuk bagi teman-teman yang ingin jualan mulai dipikirkan ya brandingnya. Jangan lupa via digital marketing ya.