Kakak tiba-tiba demam lalu berlanjut batuk serta pilek. Demamnya lumayan tinggi hingga 39,9 derajat celcius. Untungnya hanya 1-2 malam, setelah itu turun, tidak demam lagi. Kakak cukup kooperatif untuk minum obat dan dikompres kepalanya. Berbeda dengan adiknya yang agak sulit untuk minum obat.
Ketika demam, akhirnya kami berpisah kamar, supaya adiknya tidak ketularan. Papa bersama kakak dan aku bersama adik. Setelah demam kakak turun tinggal batuknya saja, kembali tidur bersama-sama.
Nah, inilah salah satu kesalahannya, setelah kami satu kamar disaat kakak masih batuk-batuk, satu persatu kami pun menjadi sakit. Adik ikutan demam 1 malam juga hingga 38,5 derajag celcius. Aku pun dan papa juga mulai merasa tidak enak untuk menelan. Badanku juga mulai greges dan mulai menjadi bengek.
Padahal semenjak kakak demam di awal-awal, kami sudah berusaha untuk meningkatkan pertahanan diri dengan minum vitamin dan peningkat daya tahan tubuh. Lalu aku pun juga memotong bawang merah dan diletakkan di kamar, setelah beberapa teman menyarankan hal tersebut. Ternyata aroma bawang merah itu enak merebak di seluruh penjuru kamar ketika aku bengek.
Saat ini semua sudah berangsur-angsur membaik, tinggal sisa batuk kakak saja. Batuk itu bandel sekali ya, lama sekali hilangnya bisa 1 minggu lebih. Apalagi di musim pancaroba seperti ini, harus extra menjaga kesehatan tubuh.
Satu hal yang harus diingat adalah jika ada satu saja anggota keluarga yang sakit, maka sebaiknya tidur terpisah, tempat makan dan minum juga jangan sampai terpakai oleh yang lain lalu yang masih sehat juga menjaga daya tahan tubuh dengan cukup istirahat, minum vitamin, makan makanan bergizi dan minum peningkat daya tahan tubuh. Anak pun juga harus dididik untuk mengetahui batas kemampuan tubuhnya supaya tidak kecapean bermain dan beristirahat ketika sudah capek walaupun masih ingin bermain.
#ODOP #onedayonepost #53thpost #parenting #health
Komentar
Posting Komentar