Bertemu kawan lama itu, serasa tak pernah kehabisan bahan cerita. 18 tahun tidak terasa yah, waktu telah berlalu sejak masa SMU.
Aku dulu di mata Ibu/Bapak Guru itu, anak yang baik begitu pula temanku ini. Jadi kalau kita izin tidak ikut pelajaran siang diperbolehkan, hihihi. Alasannya waktu itu macam-macam. Tapi lolos-lolos saja.
Kami sangat suka sekali berswafoto kala itu. Zaman dulu, belum ada Handphone seperti sekarang ini, yang sangat mudah jeprat jepret sana sini untuk berswafoto. Lain dulu, lain sekarang, butuh usaha ekstra untuk menyalurkan kebutuhan swafoto ini. Selain usaha, uang pun juga.
Zaman kita SMU dulu, hits banget yang namanya photo box, photo stiker. Kalau mau berswafoto harus usaha datang ke mall terdekat dan tentunya membayar ke FotoBox tersebut. Hasil cetakannya pun terbatas dan harus dibagi-bagi. Foto pun tak bisa diulang-ulang, belum lagi harus antri.
Untuk bisa masuk ke Mall di hari sekolah itu walau diluar jam sekolah (baca:siang/sore hari) ada tantangan tersendiri. Tidak boleh itu memakai seragam masuk Mall. Kalau sekarang kayaknya sudah tidak ada aturan ya berseragam tidak boleh masuk Mall. Dulu aturan itu tertulis besar-besar.
Kami pun sudah membawa baju ganti semenjak berangkat dari rumah. Berganti seragamnya tidak mungkin di sekolah donk, ketahuan banget, hihihi. Bergantinya di toilet mall, itu pun masuknya kucing-kucingan sama satpamnya. Atau kalau satpamnya baik hati, kita diperbolehkan masuk asal langsung menuju toilet dan berganti baju disana.
Perjuangan banget deh dulu itu untuk sekedar berswafoto bersama-sama teman. Dibanding dengan sekarang yang tinggal ambil HP, jepret, edit, tag, share, dan kalau niat dicetak.
Beda zaman, beda generasi, namun kebutuhan untuk swafoto atau berfoto itu sudah dan akan tetap selalu ada dari generasi ke generasi.
Generasi 20 tahun mendatang akan seperti apa ya cara tersalurkannya kebutuhan berfoto ini?
#ODOP #onedayonepost #43thpost
Komentar
Posting Komentar