@angrumaoshi2000 Bingung cari yang paling hemat, cape kan kalau mesti buka satu-satu websitenya. Kenalin nih ada agregrator jasa pengiriman #KiriminAja buat kirim paket cod dan kirim barang. Daftar disini ya https://kiriminaja.com/?utm_source=google&utm_medium=other&utm_content=vsmengantar Paling banyak pilihan jasa pengirimannya, direkomendasikan pula mana yang paling murah. #KiriminAja #KiriminAjavsMengantar #KirimPaket #KirimPaketCOD #KirimBarang ♬ original sound - angrumaoshi2000 KiriminAja vs Mengantar: Jasa Kirim Paket Termurah yang Mana? Pernah nggak ngalamin pelanggan yang udah check out, udah sayang banget sama barangnya, tapi tiba-tiba kabur gara-gara ongkir mahal? Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! Nah, biar kejadian pahit ini nggak terulang, penting banget buat cari jasa kirim paket termurah tapi tetap bisa diandalkan baik kirim paket COD maupun kirim barang biasa. Kali ini, kita bakal adu kuat dua layanan pengi...
Kali ini aku akan berbagi cerita menarik tentang kisah hidup seorang anak betawi tulen yang terkena gusur pembangunan Banjir Kanal Timur.
Sore ini aku memesan jasa mobil online untuk mengantarkan aku dari tengah kota Jakarta menuju pinggiran Jakarta. Waktu yang cukup lama hampir 1 jam perlu ditempuh karena mobil yang kutumpangi bernomer genap sedangkan hari ini bertanggal ganjil, jadilah aku memutar-mutar masuk jalan kecil memghindari rute ganjil-genap. Namun waktuku yang dihabiskan hampir 1 jam ini membawa makna tersendiri karena aku mendapat kesempatan mendengarkan kisah seorang anak betawi tulen yang mengingatkanku pada kisah si Doel Anak sekolahan...
Begini awal mula bapak pengemudi mobil online ini mengisahkan perjalanan hidupnya...
Saya dulu tinggal di Cipinang sebelum akhirnya digusur tahun 2007 untuk dijadikan Banjir Kanal Timur. Uang hasil ganti rugi tersebut oleh orang tua saya langsung dibagi-bagikan kepada anak-anaknya. Saya kala itu mendapat 100 juta rupiah. Berpikir dengan cukup matang akhirnya saya memilih membeli tanah 500m di pinggiran jakarta masih berupa empang seharga 70 juta rupiah setelah sebelumnya ditawarkan seharga 100 juta rupiah. Saya memilih di pinggiran kota jakarta karena kalau saya membeli di tengah kota pasti hanya dapat rumah petak yang sempit dan di gang pula terletak di kawasan padat penduduk.
Saya pun akhirnya beternak bebek disana, rumah saya bangun biarkan dari papan saja asal bisa buat tempat berteduh dan tidur untuk saya dan keluarga kecil saya. Walau saya anak betawi saya lulusan anak kuliahan yang akhirnya beternak 400 bebek di empang. Hahahahaha... Miris ya...ijasah di dapat hanya untuk beternak bebek di empang. 6 tahun saya bergelut di dunia bebek ini. Telurnya sehari bisa didapat 100 biji. Saya pasok ke pasar, ke penjual martabak telur dan lainnya. Namun tetap saja tiap hari telur bebek tersebut ada yang tidak laku jadi setiap hari saya, istri dan anak saya memakan telur bebek, mulai dari di ceplok, didadar, dibuat martabak dan ragam lainnya. Hingga anak saya pun berkata kita mau sampai kapan harus makan telur bebek terus.
Dan bebek itu jangan dipikir bahwa dia bertelor dengan rapi seperti ayam di kandangnya dan dierami sehingga ada yang menetas menjadi anak bebek. Bebek itu tanpa kawin pun akan bertelor dan bertelor di sembarang tempat. Alhasil kami sekeluarga setiap hari memunguti telor-telor tersebut dari lumpur empang. Setelah 1,5 tahun, bebek-bebek tersebut akan turun produksi telurnya dan saya pun menjualnya di pasar bebek lalu membeli bebek-bebek usia 3-4 bulan untuk kemudian diternakkan lagi untuk diambil telurnya. Begitulah siklusnya hingga memasuki tahun ke enam. Ternyata ada yang namanya entog, dia adalah bebek leher pendek yang mau mengerami telur-telur bebek supaya dapat menetas menjadi anak bebek. Namun karena membutuhkan perputaran uang yang cepat maka opsi untuk penetasan telur bebek ini ditinggalkan karena membutuhkan cukup banyak entog dan juga kandang yang cukup. Oh iya untuk pakannya saya mengumpulkan keong di sekitar empang saya untuk pakan bebek-bebek ini. Produksi telurnya jadi meningkat dari sisi jumlah dan kualitas.
Sekian ilmu yang saya dapat tentang bagikan bagaimana berternak telor bebek dari peternak yang sudah berganti haluan menjadi pengemudi mobil online.
Namun selain kisah upaya mencari nafkahnya yang cukup menarik, mas ini juga mempunyai kisah perjalanan cinta yang cukup unik. Anaknya ada 7 loh dari usia saat menikah yang cukup belia, simak kisah selanjutnya esok ya.
#ODOP #onedayonepost #1stpost
Sore ini aku memesan jasa mobil online untuk mengantarkan aku dari tengah kota Jakarta menuju pinggiran Jakarta. Waktu yang cukup lama hampir 1 jam perlu ditempuh karena mobil yang kutumpangi bernomer genap sedangkan hari ini bertanggal ganjil, jadilah aku memutar-mutar masuk jalan kecil memghindari rute ganjil-genap. Namun waktuku yang dihabiskan hampir 1 jam ini membawa makna tersendiri karena aku mendapat kesempatan mendengarkan kisah seorang anak betawi tulen yang mengingatkanku pada kisah si Doel Anak sekolahan...
Begini awal mula bapak pengemudi mobil online ini mengisahkan perjalanan hidupnya...
Saya dulu tinggal di Cipinang sebelum akhirnya digusur tahun 2007 untuk dijadikan Banjir Kanal Timur. Uang hasil ganti rugi tersebut oleh orang tua saya langsung dibagi-bagikan kepada anak-anaknya. Saya kala itu mendapat 100 juta rupiah. Berpikir dengan cukup matang akhirnya saya memilih membeli tanah 500m di pinggiran jakarta masih berupa empang seharga 70 juta rupiah setelah sebelumnya ditawarkan seharga 100 juta rupiah. Saya memilih di pinggiran kota jakarta karena kalau saya membeli di tengah kota pasti hanya dapat rumah petak yang sempit dan di gang pula terletak di kawasan padat penduduk.
Saya pun akhirnya beternak bebek disana, rumah saya bangun biarkan dari papan saja asal bisa buat tempat berteduh dan tidur untuk saya dan keluarga kecil saya. Walau saya anak betawi saya lulusan anak kuliahan yang akhirnya beternak 400 bebek di empang. Hahahahaha... Miris ya...ijasah di dapat hanya untuk beternak bebek di empang. 6 tahun saya bergelut di dunia bebek ini. Telurnya sehari bisa didapat 100 biji. Saya pasok ke pasar, ke penjual martabak telur dan lainnya. Namun tetap saja tiap hari telur bebek tersebut ada yang tidak laku jadi setiap hari saya, istri dan anak saya memakan telur bebek, mulai dari di ceplok, didadar, dibuat martabak dan ragam lainnya. Hingga anak saya pun berkata kita mau sampai kapan harus makan telur bebek terus.
Dan bebek itu jangan dipikir bahwa dia bertelor dengan rapi seperti ayam di kandangnya dan dierami sehingga ada yang menetas menjadi anak bebek. Bebek itu tanpa kawin pun akan bertelor dan bertelor di sembarang tempat. Alhasil kami sekeluarga setiap hari memunguti telor-telor tersebut dari lumpur empang. Setelah 1,5 tahun, bebek-bebek tersebut akan turun produksi telurnya dan saya pun menjualnya di pasar bebek lalu membeli bebek-bebek usia 3-4 bulan untuk kemudian diternakkan lagi untuk diambil telurnya. Begitulah siklusnya hingga memasuki tahun ke enam. Ternyata ada yang namanya entog, dia adalah bebek leher pendek yang mau mengerami telur-telur bebek supaya dapat menetas menjadi anak bebek. Namun karena membutuhkan perputaran uang yang cepat maka opsi untuk penetasan telur bebek ini ditinggalkan karena membutuhkan cukup banyak entog dan juga kandang yang cukup. Oh iya untuk pakannya saya mengumpulkan keong di sekitar empang saya untuk pakan bebek-bebek ini. Produksi telurnya jadi meningkat dari sisi jumlah dan kualitas.
Sekian ilmu yang saya dapat tentang bagikan bagaimana berternak telor bebek dari peternak yang sudah berganti haluan menjadi pengemudi mobil online.
Namun selain kisah upaya mencari nafkahnya yang cukup menarik, mas ini juga mempunyai kisah perjalanan cinta yang cukup unik. Anaknya ada 7 loh dari usia saat menikah yang cukup belia, simak kisah selanjutnya esok ya.
#ODOP #onedayonepost #1stpost
asyik..ikuti ah
BalasHapus