Kehidupan kita tak ubahnya sama seperti kehidupan ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Saat lahir kita bagaikan ulat yang lemah, berjalan pelan-pelan memakan dedaunan disekitar hingga kita beranjak dewasa menjadi dewasa gemuk sehat. Kita pun merenungi apa peran kita di dunia ini, lalu berusaha mencari jati diri jauh kedalam diri meresapi seperti ulat yang berdiam diri dalam kepompong berkontemplasi.
Setelah menemukan makna dan jati diri maka kita perlahan keluar dari kepompong diri kita dan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik siap terbang meneguk madu bunga-bunga yang cantik. Seperti itulah kita setelah menyadari peran dan jati diri kita akan tumbuh bermakna berbagi kepada sesama bagai kupu-kupu yang indah dilihat serta ditunggu kehadirannya oleh semesta guna membantu penyerbukan bunga-bunga.
Hidup kita tak hanya seperti metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu namun juga tak lepas dari kehadiran amplop. Tak percaya?
Sejak lahir kita sudah menerima amplop. Amplop yang berisi surat keterangan lahir. Sampai di rumah, ketika kolega berdatangan menjenguk mengucapkan selamat amplop pun masih setia turut serta, kali ini berisikan ucapan selamat atas kelahiran buah hati.
Lalu tahun berganti tahun, setiap kita merayakan ulang tahun amplop masih setia menemani dengan isi kartu ucapan selamat. Bahkan hingga kita menikah, kali ini amplop pun berdatangan dengan lembaran rupiah di dalamnya. Begitu seterusnya amplop selalu menemani hingga kita masuk ke liang lahat, amplop masih ada disekitar kita, kali ini juga berisikan lembaran rupiah hingga akta kematian. Amplop, barang yang begitu setia dan senantiasa hadir sejak kita pertama kali menghirup udara di muka bumi ini hingga menghembuskan nafas terakhir.
Tapi tak hanya amplop di era kekinian saat ini yang menemani manusia di masa hidupnya. Sejak era digital era internet menyapa gawai pun menemani sejak saat lahirnya manusia di muka bumi ini khususnya yang terlahir setelah tahun 2010an dan terus menemani di segala aktivitas. Gawai selalu ada di setiap suasana, setia mengabadikan peristiwa, membunuh rasa bosan dengan lagu atau pun permainan yang ditawarkan didalamnya, hingga dapat memercikkan benih-benih asmara ataupun pertemanan via dunia sosial media.
Kehidupan berubah seiring perkembangan zaman. Kita pun harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan hal-hal baru termasuk gawai yang pada era 1950-2000an belum ada. Di depan mata sudah ada intelegensia buatan. Dapatkah kita menyesuaikan diri dengan kehadirannya?
Kehidupan itu dinamis, selalu berubah, hanya kematian yang statis.
#ODOP #7thpost #odopbatch6 #TantanganODOP1 #onedayonepost
Bagus kakk 😁
BalasHapus