Masih setengah tak percaya aku mendengarnya hingga aku memajukan posisi dudukku untuk memastikan apakah aku salah dengar atau tidak. Jadi istri Bapak membolehkan bahkan menyarankan untuk menikah lagi untuk bisa mendapatkan anak perempuan padahal saat ini sudah dikaruniai 6 anak laki-laki?
Bapak pengemudi mobil online yang kutumpangi pun menjawab sambil tetap lihai menembus kemacetan kota Jakarta, "Iya, mbak. Padahal saya tidak meminta dan saat itu hanya menganggapnya dia bercanda."
Namun seiring berjalannya waktu, istri saya mulai menjodoh-jodohkan saya dengan teman adiknya yang belum menikah. Saya pun mulai kesal, memang saya tidak bisa mencari sendiri. Kalau memang istri saya maunya begitu, baiklah saya cari sendiri saja tentunya yang sesuai dengan kriteria saya.
Singkat kata akhirnya saya menemukan wanita dan saya jadikan istri kedua saya lalu saya bawa ke rumah. Wah saat itu istri saya marah besar. Lha, kan bingung saya, dia dulu yang meminta saya nikah lagi. Saya sudah menemukan wanita untuk saya jadikan istri kedua saya, dianya sekarang marah-marah. Istri kedua saya berusia 33 tahun saat saya nikahi secara siri dan berbeda 7 tahun dibawah saya. Bukan janda loh, dia bahkan seorang guru dan tentunya cantik tidak seperti wanita-wanita yang dijodoh-jodohkan kepada saya oleh istri saya.
Kadang saya bingung dengan perempuan mba, padahal dulu awalnya dia sendiri yang membolehkan bahkan sampai jodoh-jodohin, giliran saya beneran kawin lagi, dianya marah besar.
***
Aku gemes sekali mendengarnya, ingin rasanya mengatakan bahwa perempuan itu sebenarnya mudah dimengerti dan berbalik menceramahi Bapak ini. Tapi ah sudahlah, aku menjadi pendengar yang baik saja. Sambil sesekali melontarkan pertanyaan. Tak kuasa aku bertanya istri kedua Bapak mau ya dijadikan istri kedua?
***
Hahahaha, ya tidak mau mba, awalnya dia tidak tahu kalau saya sudah mempunyai istri. Namun setelah menikah dan saya tidak mau juga menyembunyikan hal ini terhadap istri pertama saya, ya saya ajak ke rumah sekalian saya perkenalkan dengan istri pertama saya. Waduh awalnya mba berantem terus itu berdua istri saya mba, sampai akhirnya kalau masih berantem terus saya cari istri lagi nih yang ketiga. Akhirnya lambat laun mereka berdua akur tuh bahkan tidak mau tinggal terpisah rumah. Saya bingung juga, baguslah, ya disyukuri saja.
Saya di usia menginjak kepala empat ini, akhirnya tersadar Tuhan itu sudah baik sekali dengan saya, keinginan saya mempunyai anak perempuan pun dikabulkanNya melalui istri kedua saya. Saya baru dikaruniai 1 anak dari istri kedua saya. Istri pertama saya yang mulai memasuki usia kepala lima pun juga hingga detik ini masih mau saja menerima saya walau kalau diingat-ingat atas segala apa yang pernah saya perbuat di masa lalu kepadanya, saya dulu bandel banget. Tahun lalu akhirnya diresepsikan pernikahan saya dengan istri kedua saya. Akur banget deh mereka berdua sekarang.
***
Saya masih kalem saja mendengar kisah hidup Bapak ini, yang akhirnya saya baru ngeh setelah melihat kaca tengah di mobil bahwa perawakannya memang sesuai dengan apa yang diucapkan sebelumnya, hitam, kecil, kurus, keriting. Hihihi, tertawa saya dalam hati tapi bisa mendapatkan istri cantik dan mapan, dua lagi. Namun memang tidak terlihat seperti usia 40an. Nikmat Tuhan mana lagi yang Bapak dustakan, tanpa sadar terucap kalimat itu dari mulut saya.
Dalam hati saya berkata, ingin anak perempuan dikasih, sekarang sudah mapan, punya usaha sampingan, jual tanahnya berlipat-lipat harganya, dua istri akur serumah, mertua kaya, punya toko, istri kedua juga penghasilan lumayan dua digit, anak juga rame ada 7.
Perjalanan masih jauh. Bapak pengenudi mobil online ini pun terus melanjutkan cerita hidupnya. Kali ini bercerita tentang usaha dan kesibukannya saat ini.
Simak tentang usaha kecil menengah Bapak nya esok ya.
#ODOP #oneDayOnepost #3rdpost
Komentar
Posting Komentar