Pagi tadi, sebelum mengantar adik ke sekolah, aku sarapan pagi dahulu. Adik pun belum makan pagi, jadilah aku sarapan pagi di bubur ayam Pak Br**ok di dekat kantor papanya.
Tempat makan ini memang sangat laris, motor dan mobil silih berganti berdatangan. Walau kalau menurut saya memang enak rasanya tapi tak bisa disebut murah juga harganya.
Aku baru menyadari ternyata ada pengemis yang duduk bersila di sebelah gerobak bubur tersebut. Pemilik tempat makan ini sepertinya tidak merasa terganggu dengan kehadirannya, begitu pun para pelanggan. Hmm, jarang ya yang seperti ini. Biasanya jika ada peminta-peminta oleh pemilik tempat makan akan diusir atau diberikan makanan/uang lantas pergi pengemis tersebut.
Masih penasaran sebenarnya mengapa oleh pemilik tempat makan ini, pengemis tersebut boleh dibiarkan berada disitu. Namun berhubung aku sedang sibuk menyuapi adik maka rasa penasaran tersebut pun berlalu. Aku hanya dapat menebak-nebak apa yang ada di pikiran pemilik rumah makan tersebut.
Mungkin saja, pengemis tersebut dibiarkan disitu untuk memberikan para pelanggannya kesempatan untuk bersedekah. Karena jika hanya dia yang memberikan makan/uang lalu pengemis itu pergi maka kesempatan bersedakah bagi para pelanggannya pun akan hilang. Mungkin ya... Hanya itu kemungkinan yang sempat terbersit di pikiran aku.
Jika benar, mulai sekali ya niat pemilik tempat makan tersebut, tak heran walau ada kehadiran pengemis tersebut disana, jualan buburnya tetap laris manis.
#ODOP #OneDayOnePost #13thpost
Komentar
Posting Komentar