Mudik kali ini aku sempatkan untuk kontrol ke RS langganan dekat rumahku. Karena sebenarnya sudah hampir sebulan pinggang ini sakit karena saat itu ketendang anakku yang masih 2 tahun, yang meronta-ronta saat kusapih. Ternyata kekuatan tendangan anak usia 2 tahun bisa membuat pinggangku encok berkepanjangan, yang kupikir akan hilang sakitnya dengan sendirinya.
Anak-anak aku titipkan ibuku di rumah. Berangkatlah aku ke RS tsb yg hanya berjarak 1-2km dari rumahku. Aku sampai pukul 9.30 setelah sebelumnya sudah mendaftar via WA namun dijawab bahwa khusus untuk fisioterapi antrian konsul dan terapi adalah per kedatangan.
Sesampainya disana aku disambut oleh bagian pendaftaran yang waktu itu belum begitu penuh. Pegawai pendaftaran ini melayani dengan senyum dan dijelaskan bahwa aku harus konsul dahulu ke dokter rehab sebelum memulai terapinya. Lalu disampaikan bahwa jadwal dokternya adalah jam 11.00. Lalu aku pun bertanya, saya mendapat antrian berapa? Ternyata sudah ada 12 orang antrian di depanku. Fiuh.
Terbayang harus mengantri 2 jam untuk dapat konsul dahulu ke dokternya. Aku pun bertanya saya sudah daftar via WA sebelumnya mengapa tidak bisa? Masih dijawab dengan senyum bahwa untuk fisioterapi pasiennya banyak dan juga menampung antrian bpjs sehingga antriannya pun dibuat kebijakannya per kedatangan. Iya sih, aku dapat melihat banyak sekali orang - orang yang sudah sepuh, memakai tongkat, duduk di kursi roda telah datang dan menunggu dengan sabar.
Singkat kata akhirnya aku pun menunggu, sambil mengamati aktivitas-aktivitas yang berlalu lalang di depanku. Hampir seluruh pegawai di RS ini kulihat begitu tulus bekerja melayani dengan hati di segala level. Mulai dari petugas kebersihannya, pembawa rekam medik, petugas pendaftaran, suster, dokter, petugas farmasi, kasir, dan bagian informasinya semuanya terlihat sangat menikmati pekerjaannya, walaupun semakin siang pasien dan antrian semakin mengular. Pasien yang sudah mulai tidak sabar pun tone suara mulai meninggi ketika berbicara dengan mereka namun mereka semua tetap menanggapi dengan senyum dan tone suara yang rendah.
Tak terasa aku menghabiskan waktu 6 jam di rumah sakit ini sejak datang hingga pulang membawa obat. 3 jam sendiri waktuku terpakai untuk mengantri dan melakukan fisioterapi. 3 alat yang kupakai sehingga cukup lama. Selama terapi pun petugas terapinya juga bercanda dengan para pasien dan rekan sejawat, saling menanyakan kabar, karena biasanya fisioterapi itu rutin dan beberapa kaki maka para petugas pun sudah sedemikian akrab dengan para pasien.
6 jam kuhabiskan waktu disini sepertinya bermakna walau harus kutinggalkan anak-anakku di rumah bersama eyangnya. Karena aku mendapatkan pelajaran kehidupan yang berarti akan arti dari tulus melayani dari hati dalam bekerja setiap harinya.
Dan ketika pulang aku melewati lobby rumah sakit ini. Terlihat ada 2 buah motor cantik dihias dan dipampang, aku pun mendekat... Masa iya ada undian untuk pasien? Ini Bank atau rumah sakit? Hihihi, aku salah, ternyata 2 motor tersebut adalah hadiah doorprize untuk acara employee gathering minggu depan sekaligus perayaan ulang tahun ke-10 rumah sakit ini.
Terjawab sudah ternyata ada peran serta manajemen rumah sakit yang dapat membuat budaya dan para pegawainya dapat bekerja dengan tulus melayani seperti ini.
Untuk saat ini, RS dekat rmhku ini akan menjadi RS faviritku.
#ODOP #OneDayOnePost #9thpost
Wahh dikirain ngrayain orang sakit itu hadiahnya. Ternyata untuk karyawan ya 😂😂
BalasHapus