@angrumaoshi2000 Bingung cari yang paling hemat, cape kan kalau mesti buka satu-satu websitenya. Kenalin nih ada agregrator jasa pengiriman #KiriminAja buat kirim paket cod dan kirim barang. Daftar disini ya https://kiriminaja.com/?utm_source=google&utm_medium=other&utm_content=vsmengantar Paling banyak pilihan jasa pengirimannya, direkomendasikan pula mana yang paling murah. #KiriminAja #KiriminAjavsMengantar #KirimPaket #KirimPaketCOD #KirimBarang ♬ original sound - angrumaoshi2000 KiriminAja vs Mengantar: Jasa Kirim Paket Termurah yang Mana? Pernah nggak ngalamin pelanggan yang udah check out, udah sayang banget sama barangnya, tapi tiba-tiba kabur gara-gara ongkir mahal? Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! Nah, biar kejadian pahit ini nggak terulang, penting banget buat cari jasa kirim paket termurah tapi tetap bisa diandalkan baik kirim paket COD maupun kirim barang biasa. Kali ini, kita bakal adu kuat dua layanan pengi...
Baby Blues tidak hanya bisa datang pada ibu melahirkan. Baby blues bahkan depresi juga dapat menghampiri pada ibu yang mengalami keguguran. Terlebih jika calon bayi ini telah ditunggu-tunggu atau berpulang saat usia kandungan diatas 7 bulan. Dimana sang ibu harus melahirkan atau mengeluarkan bayinya yang sudah tiada dari rahimnya. Tidak ada isak tangis bayi setelah melahirkan. Bahkan terkadang apakah ada kuasa/kekuatan bagi sang ibu untuk langsung menyemayamkan ananda calon buah hati ke pusara terakhirnya.
![]() |
Sumber : www.pixabay.com |
Belum jika asi yang terus menerus keluar tanpa ada bayi yang nenen padanya hingga dapat membuat badan sang ibu demam panas dingin dan terkena mastitis.
Baby blues, tidak semua perempuan hamil dan melahirkan atau keguguran mengalaminya. Namun banyak yang mengalaminya baik disadari atau tidak disadari oleh sang ibu. Sebuah rasa yang hanya sang ibulah yang mengerti. Suami atau pun perempuan lain yang belum mengalaminya hanya dapat berempati.
Para ibu yang terkena baby blues ini bukan manja, bukan tidak bersyukur, bukan tidak menerima fitrahnya, bukan aneh juga bisa merasa hal seperti itu. Pahamilah bahwa banyak yang merasa dan mengalami hal yang sama. Jangan merasa aneh, sedih, sendirian dan merasa bersalah mempunyai rasa baby blues ini. Hal yang sangat normal merasa baby blues ini (80 persen menurut www.alodokter.com) Menjadi tidak normal jika dalam waktu lebih dari 2 minggu masih merasakan hal yang sama terus menerus bahkan bertambah parah. Karena sudah masuk ke dalam gejala depresi paska melahirkan/depreai post partum (10 persen menurut menurut www.alodokter.com). Jika ini terjadi, jangan ragu untuk konsultasi pada psikolog atau psikiater.
Sebagai ibu yang pernah melahirkan dan juga keguguran, rasa itu (baby blues) pernah hadir. Bahkan saat hamil pun rasa itu datang. Tiap kehamilan mempunyai tantangannya sendiri-sendiri dan berbeda-beda. Karena walau rahimnya sama namun janin serta cikal bakal bayi yang dikandung berbeda dan unik. Mempunyai genetis yang berbeda (sel telur dan sel spermanya berbeda). Pun usia sang ibu juga berbeda antara kehamilan 1 dan yang lainnya juga turut andil karena kondisi psikis dan fisik yang berbeda.
Untungnya di era digital saat ini, informasi mengenai baby blues sudah banyak sekali. Begitu pula dengan support systemnya. Banyak sekali komunitas dimana para wanita tidak akan merasa sendirian dan aneh serta menyalahkan diri sendiri, dapat saling berbagi rasa dan solusi tentang bagaimana menjalaninya. Karena jika tidak ditanggapi dengan seksama dan penuh kasih, maka akan semakin banyak berita-berita tentang seorang ibu yang bunuh diri bersama bayinya, dan lain-lain.
Ijinkan saya berbagi tips jika baby blues datang ala bunda angrumaoshi:
*Saat hamil*
- Sadari bahwa hal yang normal mengalami baby blues, karena terdapat perubahan fisik dan hormonal pada tubuh.
- Jangan membandingkan diri sendiri dengan ibu hamil lainnya yang "hamil kebo". Pada saat hamil tidak mengalami kendala yang berarti.
- Perjuangan 9 bulan ini akan berakhir manis saat anda nanti melahirkan bayi yang sehat penyejuk hati.
- Mood swing dan rasa tidak nyaman pada fisik, dapat diutarakan pada suami atau dokter atau atasan (jika bekerja), sehingga mereka mengetahui dan bersikap sesuai dengan kondisi yang sedang anda jalani.
*Saat melahirkan dan mengasuh bayi*
- Jika rasa kesal/sedih/merasa menjadi ibu yang gagal datang, sadari bahwa 80 peren ibu melahirkan merasakan hal ini.
- Ceritakan yang anda rasakan pada suami/dokter/orang tua.
- Beritahu apa yang dapat mereka lakukan supaya Anda tidak merasa kesal/sedih/tak berdaya. Misalnya : meminta suami untuk membantu menggendong bayi saat menangis (turut serta dalam pengasuhan bayi) dan lain-lain.
- Alokasikan me time untuk recharge diri anda mengingat pada awal masa melahirkan 0-3 bulan usia ananda adalah 24 jam setiap hari anda bersama bayi anda.
- Ikutlah tidur saat bayi anda tidur sehingga anda juga beristirahat.
*Saat keguguran*
- Sadari bahwa hal ini terjadi karena kehendakNya. Bukan kesalahan Anda. Anda sudah melakukan yang maksimal dan menjaga serta menyanyangi calon buah hati anda mulai dari awal anda mengetahui bahwa diri anda hamil.
- Jangan biarkan ada orang lain (suami/orang tua/mertua bahkan diri anda sendiri) yang menyalahkan diri anda atas keguguran ini.
- Terima dengan ikhlas dan lapang dada atas kepergian calon buah hati.
- Beri waktu untuk diri ini dapat menerima kehendakNya, jangan dipaksakan atau memakai topeng seolah anda baik-baik saja dengan keguguran ini. Atau lari dari kenyataan menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas atau pekerjaan dengan harapan bahwa rasa sedih ini akan hilang dengan sendirinya.
- Dan yang terpenting bicara dengan pasangan dari hati ke hati, saling menguatkan untuk dapat melewati duka ini bersama dan menyusun rencana untuk program kehamilan berikutnya.
#perempuanmenulisbahagia
Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing "Perempuan Menulis Bahagia".
Tulisan ini kupersembahkan bagi seluruh ibu di dunia dalam rangka menyambut hari ibu 22 Desember 2019, semoga bermanfaat.
Thanks tips dan tricknya Mbaa... Bermanfaat banget untuk ibu2 yg baru kehilangan anaknya dan ngga menyadari gejala PPD yg mungkin dialaminya
BalasHapusSemoga semua ibu-ibu yang harus menjalani takdir ini kuat, dan tulisan ini bisa menambah kewaspadaan buat yang lain.
BalasHapusMenurutku terpenting tetep berbagi rasa (ahzek) sama suami. Bagaimanapun jg dia orang yg terdekat sama seorang ibu..
BalasHapusmakasih sharinya mbak, dengan makin banyak tulisan kayak gini jadi ibu-ibu yang tengah mengalami keguguran merasa tidak sendirian
BalasHapussumai dn keluarga jd grada terdepan jg untk ibu nifas yg habs melahirkan/kegugguran untk ibu bs menjad nyaman dn terhndr dr babyblues
BalasHapusTips yang bagus banget nih..semoga banyak buibu yg membaca dan mengenali gejala baby blues shingga bisa mengatasinya atau meminimalkan resiko kenanya. TFS mba..
BalasHapusSelamat hari ibu mbak..mood swing mmg baiknya dikonsulkan ke ahlinya y mb
BalasHapusSedih bangrt bacanya jadi ingat sebelah kamar pas aku dulu lahiran, keguguran,nangisnya memilukan..semoga para ibu diberi kekuatan
BalasHapusKehamilan pertamaku juga ngga berhasil mba. Janin tdk berkembang. Awal2 sediih sampe malas makan. Alhamdulillah ngga berlarut2.
BalasHapusTentunya pelukan dan support orang terdekat sangat diperlukan oleh ibu yang mengalami musibah seperti ini ya. Hiks... Jadi inget pengalaman keguguran dulu.
BalasHapusAku sempet ngalamin baby blues pas anak kedua alhamdhulilah dukungan suami dan keluarga sangat membantu
BalasHapusIbu hamil atau yang abis melahirkan butuh suport dari keluarga dan lingkungannya ya mbak. Semoga dengan pendampingan yang ngerti gimana isi hati dan pikiran mereka, tidak lantas menjadi makin buruk. Aku nggak ngalami keguguran, tapi ngerti giman sedihnya perasaan calon ibu ini saat mengalaminya
BalasHapusTernyata angka kekambuhan baby blues pada ibu hingga 80%, artinya hampir semua ibu mengalami baby blues. Emang sebagai perempuan kita mesti paham tentang baby blues. Semoga setiap perempuan survive dari baby blues.
BalasHapusSubhanallah. Informasi dan kiat yang sangat berguna. Smoga makin tumbuh kesadaran semua pihak untuk turut menjaga kesehatan para perempuan.
BalasHapusorang terdekat yang memberi prhatian itu bikin kita akan menjadi prang yang terhindar dari negatif vibe
BalasHapusBagus ini tipsnya, support yg luar biasa terhadap para ibu yang mengalami baby blues. Kita sesama ibu memang harus saling menguatkan, bukannya malah menyalah-nyalahkan ya. Semoga banyak yang baca artikel ini ya Tya, baik ibu yg mengalami baby blues, suami ibu tersebut, atau supporting system lainnya misal ortu, mertua, saudara dan tetangga.
BalasHapusWaktu saya hamil kembar, sulit rasanya. Mungkin juga mengalami gejala bb. Saya larinya ke nulis buku. Alhamdulillah jadi terapi sendiri.
BalasHapuspantes temenku yang baru nikah, terus langsung hamil setelah anak lahir dan tumbuh dia ngeluh dan pengen lari dari semua
BalasHapusjagi gegara ini ya mba. Semoga para ibu dan calon ibu dimanapun dikuatkan hatinya.Termasuk aku calon ibu hehehe
Wah, makasih banget ilmunya mbak, aku perlu banget baca2 artikel kaya gini sih, biar siap sedia saat sudah saatnya nanti.
BalasHapusIbu melahirkan di era sekarang emang rentan banget mengalami baby blues, aku dulu juga sempet baby blues karena takut ngasuh bayi pertama kali plus komentar tak sedap sekitar waktu itu sehingga saat hamil anak kedua, kami memutuskan tinggal sendiri
BalasHapusWaktu anak pertama aku juga sempat nih mengalami baby blues. Cuma waktu itu nggak ngerti, baru setelah terlampaui masa itu, baru tahu soal baby blues. Untung deh nggak sampai kejadian yang macam-macam.
BalasHapus