Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Beberapa waktu lalu, anak bungsuku yang masih kelas dua SD tiba-tiba menghentikan aktivitas menggambarnya di tablet dan mengeluh, “Ma, mataku perih banget.” Kakaknya yang duduk di kelas lima pun ikut menimpali, “Iya Ma, aku juga. Sering banget kalau habis nonton atau main HP, mataku kayak panas dan kering.” sumber: AI Microsoft Copilot Sebagai seorang ibu sekaligus penulis yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar, keluhan anak-anak ini langsung bikin aku waspada. Apalagi saat menyadari, aku pun sering merasakan hal yang sama. Mata sepet, perih, lelah , meski hanya duduk di rumah saja. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata kami mengalami gejala yang umum dikenal sebagai mata kering . Kenali Tanda-tanda Mata Kering yang Sering Diabaikan Mata kering bukan sekadar masalah kecil. Gejalanya bisa terasa ringan hingga mengganggu aktivitas harian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. ...
Bunda, taukah Anda, bahwa ibu adalah pondasi dan tiang suatu peradaban? Peradaban manusia berasal dari suatu kelompok manusia, baik itu negara, lalu lebih kecil lagi masyarakat, dimana bagian yang terkecilnya adalah keluarga.
Peran Ibu dalam suatu keluarga tidaklah main-main. Sangat penting dan merupakan jiwa dan roh dari sebuah keluarga. Seorang ibulah yang mengantarkan jiwa murni dari anak ke dunia yang kelak menjadi anggota keluarga. Seorang ibulah yang mendidik dan menyayangi serta menutrisi makanan bergizi (ASI) pertama kali kepada sang bayi, calon penerus keluarga, masyarakat, bangsa negara dan peradaban manusia selanjutnya.
Jangan biarkan anak-anak lepas dan kekurangan kasih sayang, didikan serta nutrisi dari ibundanya. Akibatnya sangat fatal untuk peradaban manusia generasi selanjutnya. Seorang ibu akan berusaha selalu memberikan yang terbaik untuk anandanya dalam segala hal termasuk kasih sayang, pendidikan akhlak/budi pekerti dan pelajaran, nutrisi bergizi, materi dan lain-lain.
Oleh karena itu bunda, dirimu adalah pusat dunia anakmu saat bayi hingga balita menjelang remaja. Bersamailah mereka semampu dan sebanyak waktu yang bisa Bunda berikan. Hujanilah mereka dengan kasih sayangmu. Didiklah mereka dengan lembut namun tegas. Berilah nutrisi bergizi sepanjang masa pertumbuhannya. Manjakanlah secukupnya dengan materi duniawi. Asahlah empati dan rasa saling tolong menolong terhadap sesamanya khususnya orang yang dituakan atau pun yang kurang beruntung. Dekatkanlah dan kenalkanlah ananda kepada Tuhan pencipta alam raya ini. Kuatkanlah iman kepada Sang Pencipta Kehidupan ini.
Jika semua ibunda di seluruh dunia sadar akan perannya sebagai tiang dan pondasi sebuah peradaban, maka niscaya generasi peradaban mendatang akan lebih baik atau setidaknya minimal sama dengan generasi peradaban kita saat ini, tidak lebih buruk.
Selamat datang generasi mendatang, para ibu akan berjuang sekuat tenaga mengantarkan anak-anaknya tercinta menjadi bagian dari peradaban mendatang yang lebih baik lagi.
#perempuanmenulis bahagia
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Challange Indscript
Komentar
Posting Komentar