@angrumaoshi2000 Bingung cari yang paling hemat, cape kan kalau mesti buka satu-satu websitenya. Kenalin nih ada agregrator jasa pengiriman #KiriminAja buat kirim paket cod dan kirim barang. Daftar disini ya https://kiriminaja.com/?utm_source=google&utm_medium=other&utm_content=vsmengantar Paling banyak pilihan jasa pengirimannya, direkomendasikan pula mana yang paling murah. #KiriminAja #KiriminAjavsMengantar #KirimPaket #KirimPaketCOD #KirimBarang ♬ original sound - angrumaoshi2000 KiriminAja vs Mengantar: Jasa Kirim Paket Termurah yang Mana? Pernah nggak ngalamin pelanggan yang udah check out, udah sayang banget sama barangnya, tapi tiba-tiba kabur gara-gara ongkir mahal? Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! Nah, biar kejadian pahit ini nggak terulang, penting banget buat cari jasa kirim paket termurah tapi tetap bisa diandalkan baik kirim paket COD maupun kirim barang biasa. Kali ini, kita bakal adu kuat dua layanan pengi...
Mengapa Recto Verso?
Memasuki pekan kedua tantangan membaca buku dari Reading Challenge Group oleh ODOP (One Day One Post), kali ini tema buku tidak dibebaskan seperti pekan lalu dan ketebalan pun ditingkatkan. Tema buku yang harus dibaca pada pekan ini wajib bergenre Non Romace dengan ketebalan minimal 135 halaman alias minimal 15 halaman per hari gak boleh bolong selama 9 hari.Pilihanku jatuh kepada Buku Recto Verso oleh Dee (Dewi Lestari) yang juga adalah seorang penyanyi. Dimana Buku ini juga dijual sepaket dengan CD Albumnya yang berjudul sama yaitu Recto Verso.
Buku Recto Verso + Lirik Lagu
Jadi dalam buku ini terdapat 11 kisah fiksi yang melengkapi 11 lirik lagunya di album Recto Verso. Hmmm aku awalnya membaca cerita demi cerita tanpa mendengarkan lagunya, asyik sih, pilihan kata yang tak biasa, membuat otak untuk ikut berpikir mencerna, apa sebenarnya yang ingin disampaikan dari kisah-kisah ini.
Namun ternyata ketika membaca buku ini sambil mendengarkan lagunya langsung ditambah menonton video klipnya. Lengkap sudah, tuntas, sampai banget pesan yang terbalut manis dalam untaian kata-kata penuh makna yang disajikan oleh Dewi Lestari ini.
Kisah antara pria dan wanita namun tak sebatas cinta pasangan kekasih
Walau hampir semua kisah menceritakan tentang hubungan perempuan dan laki-laki tetapi bukan kisah percintaannya yang diulas dengan kata-kata rumit namun penuh makna tapi lebih dari itu. Berbagai pesan tentang seorang anak manusia yang berusaha untuk mengenali perasaannya sendiri, kisah tentang persahabatan, kisah tentang memaknai orang lain, dan berbagai kisah tentang hidup.
Membaca buku ini membuatku seperti sedang berbicara dengan diri sendiri. Dewi Lestari ternyata tak hanya pandai merangkai kata untuk dijadikan lirik lagu namun juga piawai dalam menggoreskan penanya menjadi sebuah cerpen yang indah.
Lagu Firasat dan Narasi Kisahnya
Dari 11 kisah dan 11 lirik lagu yang ada dalam buku ini. Aku paling tertarik dan mengena di hati tentang kisah dan lirik lagu yang berjudul *Firasat*.
Awalnya aku tak tahu lagu firasat yang manakah yang kupikir dinyanyikan oleh Dewi Lestari. Tapi begitu membaca 2 kalimat lirik lagu firasat ini, aku sangat mengenal lagu ini. Ternyata lagu firasat yang hits dinyanyikan oleh Marcell.
Semakin aku penasaran dengan kisahnya. Ternyata pemahamanku selama ini atas tokoh pada lagu firasat yang dinyanyikan Marcell ini, hanya di permukaan. Aku baru mengerti secara utuh setelah membaca narasi fiksinya.
Kisah Fiksi dari Lirik Lagu Firasat
Yuk kita ulas tokoh utama dari narasi fiksi firasat ini yang seorang wanita dan seorang lelaki.
Si wanita ternyata memendam rasa kepada si lelaki yang merupakan ketua komunitas yang setiap minggunya terdapat kegiatan rutin bertemu untuk saling bercerita tentang pengalamannya tentang indra keenam.
Si wanita selalu hadir, setia mendengarkan cerita namun tidak pernah berbagi ceritanya. Tidak pernah absen dalam satu tahun ini.
Tidak pernah pula berinteraksi lebih kepada si lelaki, hanya tegur sapa biasa yang dilakukan oleh si lelaki kepada semua orang yang hadir.
Hingga suatu ketika komunitas ini akan berulang tahun, dan akhirnya dia memberanikan diri untuk membawa makanan.
Itulah saat mereka berinteraksi lebih dari biasanya yang hanya bertegur sapa saat memasuki dan pamit ketika acara. Singkatnya, mereka akhirnya berteman dekat.
Lalu pada suatu hari si wanita mendapatkan perasaan yang amat sangat tidak enak terhadap si lelaki. Terlebih ketika si lelaki memberitahukan bahwa ia akan pergi mengunjungi orang tuanya di tempat yang jauh.
Perasaanya hanya mengatakan jangan biarkan dia pergi. Si wanita amat takut, rasanya seperti akan kehilangannya untuk selama-lamanya.
Firasat Sang Wanita
Hingga akhirnya si wanita berkata (aku kutip dari buku):
"Bagaimana kita bisa tahu sesuatu firasat atau bukan?”
“Kamu harus cek ke dalam, dan cek ke luar. pesan yang sama biasanya datang berulang. lewat suara hati, atau gejala alam. dan biarpun pikiran kamu ingin menyangkal, seluruh sel tubuh kamu seperti sudah tahu.’
“Lalu… kalau saya tidak suka dengan yang dikatakan firasat saya, lantas apa?”
“Kamu hanya perlu menerima. ketika belum terjadi, terima firasatnya. ketika sudah terjadi, terima kejadiannya. menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah.”
“Perlu saya memperingatkannya? kalau saya kasih peringatan pada orang yang bersangkutan, kejadiannya bisa batal kan?”
“Batal atau tidak, yang memang harus terjadi akan terjadi. kalau kamu rasa perlu memperingatkan, pasti kamu akan dimampukan. tapi kalau ternyata tidak perlu, sekuat apapun kamu kepingin, kamu tidak akan bisa.”
“Untuk apa seseorang mengetahui sesuatu kalau memang tidak ada yang bisa diubah?”
“Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.
Refleksi Diri
Lalu setelah membaca narasi kisah lagu firasat ini, membuat aku pun bertanya:
Lalu, untuk apa?
Untuk apa diberi pertanda jika ternyata tak bisa mengubah apa-apa?
Untuk apa tahu sebelum waktunya?
Memang tidak mudah menerima pertanda, menerima diri kita yang dikirimi pertanda, dan menerima hidup yang mengirimkan pertanda. Firasat tidak menjadikan kita lebih pandai dari yang lain. seringkali firasat justru menjadi siksa.”
Lalu bagaimana endingnya? Benarkah itu sebuah firasat buruk atau hanya rindu karena akan ditinggal si lelaki berkunjung ke orang tuanya yang hanya seminggu?
Silahkan dibaca sendiri ya kalau penasaran dengan akhir dari kisah ini. Yang pasti endingnya pun tidak tertangkap dengan jelas kalau hanya dengar dari lirik lagu ngehits ini, tapi harus baca narasinya di buku.
Recto Verso sendiri artinya apa, mbk?
BalasHapusArtinya hibrida, dua sisi yang berbeda dalam 1 kesatuan
BalasHapus