Mengungkapkan keinginan itu sama dengan menggunakan kalimat produktif. Berhubung kakak adalah model yang harus dijelaskan alasannya dari A-Z, mengapa itu boleh dan ini tidak, mengapa itu harus dikerjakan dan ini dilarang. Sering kali penggunaan kalimatnya adalah yang tidak produktif. Karena cenderung lebih mudah menjelaskan suatu alasan mengapa hal ini dilarang atau tidak diperbolehkan, dengan harapan anak mengerti resikonya sehingga tidak melakukannya.
Contoh sederhana itu, ketika kamar berantakan oleh mainan dan sisa makanan yang berserakan.
Biasanya mama berkata: Ayo diberesin kamarnya. Mainannya berserakan kemana-kemana, nanti carinya susah kalau mau main lagi. Ini bungkus makanan juga masih ada di lantai, nanti semutnya dateng gigit kamu. Mama gimana bisa mau sapu ini.
Sekarang berubah menjadi: Ayo kamar bermainnya harus rapi dan bersih. Mainan ada di kotak masing-masing dan juga piring/bungkus sisa makanan diletakkan di cucian piring/tempat sampah.
Komentar
Posting Komentar