@angrumaoshi2000 Bingung cari yang paling hemat, cape kan kalau mesti buka satu-satu websitenya. Kenalin nih ada agregrator jasa pengiriman #KiriminAja buat kirim paket cod dan kirim barang. Daftar disini ya https://kiriminaja.com/?utm_source=google&utm_medium=other&utm_content=vsmengantar Paling banyak pilihan jasa pengirimannya, direkomendasikan pula mana yang paling murah. #KiriminAja #KiriminAjavsMengantar #KirimPaket #KirimPaketCOD #KirimBarang ♬ original sound - angrumaoshi2000 KiriminAja vs Mengantar: Jasa Kirim Paket Termurah yang Mana? Pernah nggak ngalamin pelanggan yang udah check out, udah sayang banget sama barangnya, tapi tiba-tiba kabur gara-gara ongkir mahal? Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! Nah, biar kejadian pahit ini nggak terulang, penting banget buat cari jasa kirim paket termurah tapi tetap bisa diandalkan baik kirim paket COD maupun kirim barang biasa. Kali ini, kita bakal adu kuat dua layanan pengi...
Tak terasa hampir 6 bulan kebersamaan bersama dalam program matrikulasi ibu profesional. 3 bulan intensif belajar bersama via google class lalu kami mempersiapkan acara wisuda akbar wilayah jateng 1 yang meliputi Salatiga, Semarang, Jepara dan Pati yang Alhamdulillah dapat terselenggara dengan sangat baik pada hari Minggu lalu.
Pada acara wisuda yang mengambil tema Ibu pembelajar, anak terpelajar ini berkesempatan hadir narasumber yang keren abis dimoderatori oleh moderator yang juga oke banget.
Narasumber pertama adalah Ibu Ellen Kristi, seorang penggiat homescholler dengan metode Charlotte Mason yang sebelumnya telah berkarya menjadi abdi negara (PNS) selama 10 tahun. Ibu keren ini juga telah menuliskan sebuah buku berjudul "Cinta Yang Berpikir". Pada kesempatan kali ini Ibu Ellen berbagi ilmunya tentang ilmu apa saja yang harus dipersiapkan dan dipelajari ketika menjadi seorang ibu.
Ilmu-ilmu tersebut dimulai dari memahami bahwa seorang anak adalah seorang pribadi yang utuh. Seorang ibu pun juga seorang pribadi yang utuh yang perlu berkembang. Guna dapat terus berkembang diri kita, jangan lupa membaca. Usahakan dapat membaca 3 buku. Buku bergenre populer, ringan seperti novel dan berat yang membutuhkan konsentrasi dan berpikir ketika membacanya. Kalau ketika kita sekolah atau kuliah kan baca buku berat tuh text book kuliah, ketika sudah menjadi ibu, supaya tetap bisa berkembang juga sebisa mungkin, baiknya membaca buku berat juga.
Ilmu-ilmu yang harus dipelajari dan dipraktekkan itu banyak ketika akan menjalani peran menjadi ibu. Dimulai dari saat kehamilan (hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan dihindari, misalnya seperti dihindari untuk mengecat rambut, lalu ketika memasuki trimester 3 harus rutin menghitung gerakan bayi di perut tiap jamnya guna menghindari tiba2 janin meninggal dlm kandungan), lalu mempersiapkan kelahiran (pilih RS, metode, biaya,dll), ilmu menyusui dilanjut Mpasi, imunisasi, menyiapkan anak sekolah, menghadapi tantrum anak, pemberontakan remaja dan seterusnya. Banyak sekali yang harus dipelajari dan dipersiapkan. Tentunya butuh ibu pembelajar supaya anaknya terpelajar dan tidak salah asuh supaya sang anak dapat menggapai perannya sebagai pribadi yang utuh.
Selain itu, sebagai manusia khususnya seorang ibu tentunya akan sering dihampiri kegalauan-kegalauan. Salah satunya adalah kegalauan memilih menjadi Stay at Home Parent atau seorang Working Mom. Homeschooler atau sekolah formal biasa.
Kegalauan, itu tanda berpikir, sebuah pelajaran yang berharga, hanya ada 2 opsi apakah akan berusaha memecahkan kegalauan tersebut atau memendamnya. Setelah mengetahui opsi apa yang harus dilakukan supaya tidak galau, pertanyaan selanjutnya beranikah mengeksekusinya? Jika masih ragu, maka kegalauan akan berlanjut. Nikmatilah hadirnya kegalauan tersebut, tanda bahwa seorang manusia berpikir.
Narasumber kedua adalah Mba Enes, anak generasi milenial ini adalah anak sulung dari pasangan Ibu Septi dan Pak Dodik pendiri dari Institut Ibu Profesional. Kami sengaja mengundang 2 narasumber ini guna mendapatkan gambaran lengkap dari sisi orang tua atau pendidik yang terwakili oleh Ibu Ellen dan sudut pandang dari seorang anak yang disampaikan pengalamannya dengan sangat ciamik dan menghibur oleh Mba Enes.
Mba Enes ini berbagi pengalamannya bagaimana cara ibunda dan ayahnda ketika mendidik anak-anaknya. Dia pernah merasakan sekolah formal, pesantren dan juga homeschooling. Bahkan mengenyam pendidikan juga di Singapura tanpa ijazah sekolah formal jenjang sebelumnya waktu itu. Dengan gaya bahasa khas anak muda namun santun, kita dibawa untuk memahami cara berpikir seorang anak.
Beberapa pesannya yang masih teringat dengan jelas adalah enjoy saja termasuk ketika belajar supaya anak juga melihatnya enak dan belajar itu bukan terlihat seperti momok. Anak dianggap sebagai teman sehingga ketika anak percaya dan nyaman maka segala sesuatunya akan diceritakan dan saling berdiskusi. Melarang dengan cara menakut-nakuti itu merupakan suatu cara yang amat tidak efektif. Bahkan terkadang untuk beberapa anak hal tersebut malah dianggap tantangan sehingga justru dilakukan larangan tersebut karena rasa ingin taunya yang tinggi.
Keruwetan hidup itu dimulai ketika sudah tau salah namun masih tetap dilakukan dan juga sudah tau benar tapi tidak dilakukan, salah satu ajaran dari ayahnda yang selalu terngiang di sanubari Mba Enes. Ketika seorang anak sudah kuat prinsip memahami mana yang benar dan salahnya, maka sudah siap untuk melepaskan diri bagai anak panah meluncur jauh meninggalkan busurnya. Anak tidak akan terbawa lingkungan jika pondasinya kuat.
Acara seminar ini berlangsung sangat meriah dan banyak sekali pertanyaan disampaikan dan dijawab dengan apik. Dimoderatori oleh Mba Indah Laras yang pernah berkarir di dunia radio, membuat acara diskusi ini sangat hidup.
Acara lalu dilanjutkan dengan prosesi wisuda dan ditutup dengan pembagian doorprize kepada para peserta yang dapat menjawab pertanyaan. Acara ini sungguh berkesan dan sangat menambah ilmu. Anak-anak juga ayem di kids corner bersama para pendampingnya.
Semoga dapat terlaksana acara-acara seperti ini di masa mendatang. Terimakasih para panitia matrikan institut ibu profesional batch 6 wilayah jateng 1 yang sudah mewujudkan acafa wisuda akbar ini dengan kesan yang tak akan terlupa.
SSJP (Salatiga, Semarang, Jepara, Pati) Jateng 1...
Semangat Sampai Jadi Profesional...
We love, we share, we serve.
Komentar
Posting Komentar