@angrumaoshi2000 Bingung cari yang paling hemat, cape kan kalau mesti buka satu-satu websitenya. Kenalin nih ada agregrator jasa pengiriman #KiriminAja buat kirim paket cod dan kirim barang. Daftar disini ya https://kiriminaja.com/?utm_source=google&utm_medium=other&utm_content=vsmengantar Paling banyak pilihan jasa pengirimannya, direkomendasikan pula mana yang paling murah. #KiriminAja #KiriminAjavsMengantar #KirimPaket #KirimPaketCOD #KirimBarang ♬ original sound - angrumaoshi2000 KiriminAja vs Mengantar: Jasa Kirim Paket Termurah yang Mana? Pernah nggak ngalamin pelanggan yang udah check out, udah sayang banget sama barangnya, tapi tiba-tiba kabur gara-gara ongkir mahal? Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! Nah, biar kejadian pahit ini nggak terulang, penting banget buat cari jasa kirim paket termurah tapi tetap bisa diandalkan baik kirim paket COD maupun kirim barang biasa. Kali ini, kita bakal adu kuat dua layanan pengi...
Masih teringat dengan jelas waktuku kecil ketika berkunjung ke rumah nenek di Solo. Kala itu setiap pagi ada yang mengantar susu di dalam botol masih hangat. Persis seperti yang kulihat di kartun Disney, setiap pagi ada yang mengantarkan susu ke rumah.
Sebelumnya tidak pernah aku melihat seperti itu. Susu ya beli di supermarket. Susu bubuk kotakan atau kalengan diseduh air hangat diaduk lalu diminum atau dimasukkan kulkas supaya dingin. Atau ya susu kotakan UHT fresh milk dingin yang lagi-lagi yaa beli di supermarket.
Sejak pengalaman saat itu di rumah nenek. Susu segar hangat tersebut beda rasanya dengan susu yang biasa disediakan ibu yang dibeli di supermarket dan rasanya enak sekali. Sayangnya ketika kembali ke Jakarta tidak ada tuh penjual susu hangat fresh seperti itu yang dapat diantar ke rumah.
Waktu pun bergulir hingga aku kini telah mempunyai anak dan tinggal di Semarang. Ternyata jika di Jawa banyak yang menjual dan dapat diantar ke rumah masih hangat oleh penjual-penjual keliling. Menggugah ingatan kenangan masa kecilku saat di rumah nenek dulu. Rasa segar hangatnya tanpa gula tiada duanya. Benar-benar murni susu sapi.
Tak lama kemudian aku pindah rumah di kawasan Semarang atas. Di kawasan rumahku sekarang ini masih banyak kavling kosong sehingga banyak sekali pepohonan tumbuh bahkan aku menyebutnya mirip hutan kecil. Pagi-pagi tupai bisa kulihat sedang asyik berlari didahan pohon bahkan sesekali dia berlari di kabel listrik dari tiang satu ke tiang lainnya.
Beberapa waktu yang lalu aku melihat ada mobil box yang setiap pagi datang menuju blok sebelah yang masih rimbun dengan berbagai jenis tumbuhannya. Ternyata kudekati, setiap hari mobil box ini datang untuk mengambil rumput alang-alang yang sudah tinggi-tinggi. Rumput-rumput liar tersebut dipotongnya dengan arit, dikumpulkan hingga penuh. Begitu setiap harinya.
Pagi-pagi aku bertemu dengan nenek tetangga depan rumah yang sepertinya sebelumnya berkeliling kompleks, olah raga pagi. Kulihat dia membawa 1 plastik besar susu. Aku pun bertanya kepadanya. Nenek lalu bercerita bahwa dia rutin membeli susu dari pemilik mobil box tersebut. Ternyata pemilik mobil box tersebut adalah peternak sapi. Dia setiap pagi datang ke kompleks ini mencari rumput untuk sapi-sapinya.
Wah aku pun jadi ingin mencoba mencicipi susu dari pemilik mobil box tersebut. Keesokan harinya kulihat mobilnya melewati ujung jalan menuju blok sebelah. Aku pum bersegera menyusulnya sembari olah raga pagi menghirup aroma dedaunan yang masih segar ini. Akhirnya aku menemukan Bapak itu, dia sedang asyik memotong rumput dengan aritnya tak jauh dari mobil boxnya. Kuhampiri saja sambil bertanya apakah membawa susu?
Bapaknya membawa susu sudah diplastiki. Isinya mencapai 1,8 liter, warnanya putih segar sekali terlihatnya. Harganya cukup 10 ribu saja. Ternyata bapak ini rumahnya tak jauh dari kompleks sini. Tetapi lumayan juga 10km ada sepertinya menuju arah Ungaran sana namun belum sampai Ungaran. Sapinya ada banyak. Dia rutin setiap hari mencari rumput disini.
1,8 liter susu itu hanya bertahan 2 hari saja langsung ludes untuk konsumsi kami berempat di rumah. Tadi pagi aku lupa untuk mencari bapak itu. Tak terasa sudah jam 8.30 pastinya Bapak itu sudah pulang pastinya. Bapak itu biasanya jam 6 (jam 5 pagi disini sudah terang). Yah hari ini menikmati susu bubuk lagi deh. Semoga besok tidak lupa lagi.
Komentar
Posting Komentar