Merenungi arti akan sebuah kehidupan merupakan sebuah proses tiada akhir selama kita masih bernafas di bumi ini. Tidak hanya kehidupan orang-orang di sekitar kita atau pun kehidupan orang-orang sukses terkenal yang jauh dalam jangkauan yang dapat kita petik pengalaman hidupnya. Namun kehidupan di luar manusia, para penghuni alam liar termasuk tingkah polah para binatang pun juga sarat makna akan arti dan tujuan dari kehidupan ini.
Aku cukup senang dengan binatang. Sudah beberapa kali aku memelihara binatang peliharaan dan mengamati tingkah polahnya. Kali ini aku sedang memelihara kelinci. Apa menariknya dari kehidupan dan tingkah polah kelinci? Binatang yang lebih banyak penggemarnya untuk dijadikan peliharaan adalah anjing dan kucing biasanya.
Kelinci itu bisa berumur panjang, aku paling lama memelihara kelinci hingga berusia 7 tahun. Seperti manusia, binatang juga tidak suka dikurung dalam kandang (mereka suka lepas di alam bebas). Bedanya tanpa sadar kita sebagai manusia sering menciptakan kurungan kandang imaginer kita sendiri, padahal pada dasarnya tidak ada yang suka merasa terkurung. Kurungan imaginer itu bisa berupa rasa kurang percaya diri sehingga mengurung dirinya sendiri, tak mau keluar mencoba hal-hal di luar sana, terkungkung pada zona nyamannya.
Binatang yang pada dasarnya juga suka alam bebas lepas di sana, namun ketika suatu kali diikat pada pohon besar dan diletakkan pada kurungan dalam tempo lama. Lalu pada akhirnya menjadi terbiasa dan merasa nyaman tinggal dalam kurungan, ketika tali dilepas dan kurungan dibuka pun juga dapat enggan keluar dari kurungan tersebut, merasa nyaman di dalam, takut dengan kondisi keluar, takut teringat rasa sakit ketika berusaha melepaskan diri dari ikatan tali, jadi tetap berada dalam kurungan saja.
Kurungan imajiner itu berbahaya, dapat memadamkan api semangat dalam diri untuk meraih peran kita yang sebenarnya pada kehidupan ini. Bagaimana kita dapat mengetahui peran apa sebenarnya yang telah disiapkan oleh Pencipta kita, jika kita tidak berani mencoba berbagai hal, tidak berani menggapai bintang yang tinggi karena takut jatuh, tidak mau bangkit karena, sakit saat jatuh telah membuat trauma yang teramat sangat.
Lihatlah para binatang itu, berlari-lari riang gembira di alam bebas. Tanpa takut adanya predator yang siap memangsa mereka, tanpa takut kelaparan tak mendapat makanan. Mereka semua percaya kepada Penciptanya akan peran mereka dalam kehidupan ini. Jika memang harus mati dimakan predator maka dia berperan dalam rantai makanan yang tujuannya lebih besar dari dirinya.
Begitulah sebenarnya tiap kehidupan dalam alam semesta ini mempuntai tujuan dan perannya masing-masing. Tak ada gunanya jika kita berusaha mengelak dari peran yang sudah digariskan kepada kita, yang ada hanyalah hampa terasa kehidupannya. Apakah kelinci berusaha menjadi pandai berenang seperti ikan? Tentu tidak kan?
Temukan dalam diri, berbicaralah dengan hati terdalam, sebenarnya peran apa yang dimaui oleh Penciptaku untuk kujalani di kehidupan sementara di dunia ini.
#ODOP #onedayonepost #62thpost
Setuju mba, tak ada gunanya mengelak untuk peran sudah digariskan untuk kita
BalasHapusBetul, toh hanya sementara disini
HapusKurangan imaginer itu membuat orang merasa terkungkung padahal sebetulnya tidak ada yang mengungkungnya. Ia menolak orang lain, tidak percaya dan hanya merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
BalasHapusIni masalah saya :') kurungan imaginer.
HapusHmm ayo mba dobrak kurungan imaginer itu...semangat...
HapusBisa jadi seperti itu mba, karena takut terluka, lebih baik terkungkung aman dalam sangkar.
HapusAk melihara kelinci yang tak berumur oanjang hiks
BalasHapusSaya juga tidak semuanya berumur panjang, mba.
BalasHapus