Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Beberapa waktu lalu, anak bungsuku yang masih kelas dua SD tiba-tiba menghentikan aktivitas menggambarnya di tablet dan mengeluh, “Ma, mataku perih banget.” Kakaknya yang duduk di kelas lima pun ikut menimpali, “Iya Ma, aku juga. Sering banget kalau habis nonton atau main HP, mataku kayak panas dan kering.” sumber: AI Microsoft Copilot Sebagai seorang ibu sekaligus penulis yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar, keluhan anak-anak ini langsung bikin aku waspada. Apalagi saat menyadari, aku pun sering merasakan hal yang sama. Mata sepet, perih, lelah , meski hanya duduk di rumah saja. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata kami mengalami gejala yang umum dikenal sebagai mata kering . Kenali Tanda-tanda Mata Kering yang Sering Diabaikan Mata kering bukan sekadar masalah kecil. Gejalanya bisa terasa ringan hingga mengganggu aktivitas harian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. ...
Banyak orang yang bilang bahwa film ini bagus. Akhirnya aku pun menyempatkan untuk menonton film ini dan baru saja selesai nonton film ini. Aku pun langsung ingin meninggalkan jejak kata tentang film ini di blogku ini. Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini" sedari awal memang membuat penasaran dan menebak-nebak maksud dari cerita ini apa. Terlebih dengan alurnya yang maju mundur maju mundur banyak sekali. Benar-benar membuat penonton bagai disajikan kepingan-kepingan puzzle.
Kisah kehidupan suatu keluarga yang ternyata diawali dengan tekad sang kepala keluarga ketika melamar gadis pujaan dengan janji bahwa ketika kita menikah nanti dia berjanji untuk tidak akan ada satu hari pun yang dapat membuatnya bersedih. Klise ya. Kalau kita biasanya mendengar aku akan membahagiakanmu selalu yang diucapkan sebagai janji, kali ini menjanjikan bahwa tidak akan ada kesedihan lagi. 2 kalimat yang mirip namun ternyata makna dan prakteknya dapat jauh berbeda yang justru ternyata malah membuat ketidakbahagiaan pada keluarga tersebut hingga berpuluh-puluh tahun ke depan dan meninggalkan luka yang mendalam.
Sedih dan bahagia adalah suatu reaksi atas hal-hal yang terjadi pada kehidupan kita. Banyak sekali orang yang sudah pernah merasakan kesedihan berharap bahwa orang-orang yang disayanginya tidak perlu untuk ikut serta merasakan kesedihan itu. Niatnya baik, namun sayangnya dalam kehidupan ini pasti akan ada kesedihan dan kebahagiaan. Sampai kapan kita dapat melindungi orang-orang yang kita sayangi untuk tidak merasa sedih. Karena banyak hal diluar kuasa kita.
"Tiap-tiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri", ucap salah satu pemeran dalam film ini. Namun bukan berarti tidak boleh bersedih. Self healing ketika terluka itu penting. Ada pepatah yang menyebutkan bahwa waktu yang akan menyembuhkan, namun tanpa disertai dengan penerimaan diri atas luka dan kesedihan tersebut, waktu berpuluh-puluh tahun pun tetap tak akan bisa menyembuhkan luka kesedihan tersebut.
"Bagaimana bisa merasakan bahagia kalau sedih aja nggak pernah."
"Aku tidak pernah merasa memilih, semua sudah tersedia untuk aku. Semua sudah dipilihkan."
Masih banyak kutipan-kutipan percakapan penuh makna dalam film ini seperti kalimat-kalimat diatas. Tanpa sadar memberikan beban kepada kakak tertua untuk bertanggung jawab terhadap adik-adiknya pun juga sering dilakukan oleh para orang tua. Perhatian yang tercurah kepada anak-anak namun dirasa berat sebelah oleh sang anak. Hal-hal seperti ini tanpa disadari menimbulkan luka dan membutuhkan waktu serta bicara dari hati ke hati untuk menyembuhkannya.
Perasaan itu, hal yang penting. Jangan diabaikan. Entah itu kesedihan atau kebahagiaan, karena dapat berpengaruh kepada kesehatan mental. Kesedihan janganlah disangkal. Ketika diterima maka akan lebih mudah untuk bangkit. Apalagi ditutupi sebagai suatu kebohongan demi supaya dapat berbahagia. Begitu pula kebahagiaan. Janganlah terlalu dibesar-besarkan. Nikmati saat-saat bahagia tersebut namun tetap harus ingat bahwa roda pasti berputar. Tiap-tiap manusia ada ujiannya masing-masing yang dapat membuatnya bersedih atau pun berbahagia.
Terimalah apa yang dirasakan. Janganlah disangkal ataupun dipendam. It's okay not to be okay. Tak perlu harus terlihat baik-baik saja jika memang TIDAK baik-baik saja. Walau terkadang atas nama demi orang-orang yang dikasihi, tetapi apalah gunanya menanggung kesedihan sendiri padahal sebenarnya kesedihan tersebut dapat dirasa dan dibagi bersama. Bukan hanya kebahagiaan saja yang harus dibagi kepada orang-orang namun terkadang kesedihan pun juga harus dibagi kepada orang-orang yang peduli dan sayang pada kita, supaya tidak berlarut-larut dan dapat bangkit bersama. Karena jika kebahagiaan itu hanya topeng dari suatu kesedihan, yakinlah orang-orang yang peduli dan kita kasihi pun pasti akan merasakan kebahagiaan palsu diatas kesedihan tersebut.
Komentar
Posting Komentar