Tak terasa sudah 1 bulan aku tinggal di kota Manado ini. Kota yang kerap dijuluki kota dengan 1001 gereja ini memang benar adanya. Aku lihat hampir di setiap sudut kota berdiri megah bangunan-bangunan gereja dengan beraneka macam bentuk yang indah dan berbeda. Pemandangan yang sebelumnya belum pernah aku lihat.
Jika sebelumnya mataku menikmati indahnya banyaknya masjid dengan menara-menara menjulang tinggi di kota Pahlawan Surabaya dan sahut-sahutan suara adzan serta alunan suara nan merdu dari para Qori/Qoriah sesaat sebelum adzan kini aku disini merindukannya. Tiap-tiap kota yang pernah kutinggali menorehkan kesan yang mendalam walau hanya beberapa tahun saja aku tinggal di kota tersebut.
Tempat Wisata Alam
Hal lainnya yang membuatku terkesima adalah keindahan alam bumi celebes ini. Walau baru 1 bulan, namun aku sudah menjelajah banyak sekali tempat wisata di Manado dan sekitarnya ini. Mulai dari gunung hingga laut. Kota Manado ini dikepung beberapa gunung sebut saja Gunung Lokon, Gunung Klabat, Gunung Mahawu, Gunung Manado Tua, Gunung Soputan, Gunung Tumpa dan beberapa gunung lainnya. Sedangkan pantainya ada Pantai Paal Likupang, Pantai Batu Angus, kawasan Mega Mas Manado, Pantai Pasir Timbul Pulau Nain, Pantai Pulau Bunaken, Pantai Pulau Lihaga, Pantai Pulau Siladen, Pantai Pulisan dan beberapa pantai indah lainnya. Oh ya tak lupa ada air terjun Tunan Telawan.
Pulau
Gunung
Pantai
Air Terjun
Baca juga : Wisata Air Terjun Klenting Kuning
Event Tahunan
Tomohon International Flower Festival
Festival ini sangat berkesan, kendaraan hias bertaburkan bunga indah penuh layaknya festival di Pasadena yang kerap aku tonton lewat TV di waktu aku kecil. Benar-benar Tomohon ini sister citynya Pasadena. Tak hanya pawai kendaraan hias namun juga ada pawai fashion show putri bunga dan pertunjukan marching band dari sekolah-sekolah yang ada di Tomohon, Sulawesi Utara. Oh iya Tomohon ini hanya 20 km saja dari Manado dan berada di kaki gunung.
Kuliner
Budayanya ya pun berbeda banyak sekali hal-hal yang tidak kuketahui sebelumnya dan hanya ada di Manado ini. Mulai dari kulinernya yang terkenal dengan ikan tunanya, bubur manado tinutuan, tolu atau yang biasa disebut gemblong di Jawa, mujaer bakar, nasi kuning cakalang, mie cakalang, dan beberapa jenis kue basah yang hingga kini aku masih sulit untuk mengingat nama-namanya yang tidak ada padanannya pada kue basah di pulau Jawa. Oh ya yang paling membuatku takjub itu keripik goroho yaitu keripik pisang berbentuk stik seperti kentang yang digoreng kering yang disajikan dengan dicocol sambal ikan roa. Makan pisang dengan sambal? Baru kali ini aku tau dan mencobanya ternyata enak.
Rahang Tuna Bakar
Ikan Mujaer Bakar
Bahasa Manado
Kini di kota Manado walau baru 1 bulan sudah sangat terkesan aku dibuatnya. Mungkin karena ini adalah kali pertama aku meninggalkan pulau Jawa bukan hanya untuk dinas tapi untuk menetap sementara. Bahasa yang asing di telingaku lambat laun aku mulai mengerti, tentunya dibantu dengan cara aku setiap harinya mendengarkan radio RRI yang penyiar radionya membawakan dalam bahasa Manado. Ternyata tidak sesulit yang kukira, walau pun mereka gemar sekali berbicara dengan cepat. Torang Baku Dapa, Sebentar Malam (Mari bertemu nanti malam) ini salah satu contoh bahasa Manado. Oh iya sepengamatanku ini, ternyata masih banyak orang lokal yang tidak bisa berbahasa Indonesia walau paham kalau saya berbicara bahasa Indonesia tapi tak mampu untuk menjawab/menjelaskan ke saya menggunakan bahasa Indonesia, mereka bisanya bahasa Manado.Sebut saja ketika aku berbelanja di minimarket (indomaret/alfamart) bahkan supermarket besar seperti indogrosir/lottemart/hypermart, beli bensin di pertamina, beli makanan di resto lokal maupun franchise, mereka menggunakan bahasa manado semua ketika aku kesulitan memahami bahasa mereka dan meminta mereka menggunakan bahasa indonesia mereka pun tidak fasih padahal masih muda-muda ya dan pastinya minimal lulusan SMK/SMU ketika bekerja menjadi kasir/pramusaji. Jika harus aku bandingkan dengan di pulau Jawa, walaupun orang lokal jawa menggunakan bahasa jawa namun mereka tetap paham dan dapat berbahasa indonesia aktif dengan aktif kecuali untuk para lansianya yang masih kental menggunakan bahasa jawa, apalagi ada beberapa jenis tingkatan bahasa jawa kasa hingga halus yang digunakan harus sesuai kondisi dan situasi. Sebenarnya bahasa Indonesia ini bahasa yang mudah ya tidak ada bahasa halus/kasar, gender laki-laki/perempuan seperti bahasa jerman, tenses seperti bahasa inggris. Jadi sepertinya PR untuk kementrian pendidikan untuk menggalakkan berbahasa indonesia yang baik dan benar di bangku-bangku sekolahan di seluruh pelosok Indonesia supaya warga negara Indonesia dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Btw gak terkecuali di sekolah internasional ya, anakku yang baru pindah ke sekolah nasional plus berpengantar bahasa ingrgris ini di kota ini pun juga mengalami kesulitan ketika harus bercakap-cakap dengan temannya, karena temannya lebih paham menggunakan bahasa inggris daripada bahasa indonesia, dan beberapa lebih paham menggunakan bahasa manado dan tidak lancar berbahasa indonesia dan inggris. Pengalaman yang baru untuk anakku di kota ini yang harus dengan sigap cepat beradaptasi mengenal bahasa lokalnya.
Ah kota Manado ini benar-benar nyaman untuk ditinggali, walau aku sebagai minoritas namun tingkat toleransinya sangat tinggi sekali dan ramah-ramah perlakuannya kepada para pendatang. Mulai dari tempat wisata, kuliner, bahasa bahkan event tahunannya pun aku benar-benar kepincut. Tak heran jika Manado ini digadang-gadang menjadi destinasi wisata prioritas kedua bahkan disebut Bali kedua. Bule pun mulai terlihat berseliweran menggunakan roda dua di kota Manado ini.
Yuk datang ke Manado berwisata kemari, hanya 3 jam perjalanan udara walau harus merogoh kocek 2,5 juta untuk sekali penerbangan dari Jakarta, tapi menurutku worth it banget khususnya bagi para traveler, jangan sampai terlewat mengunjungi kota Manado, Kota 1001 gereja di ujung utara Indonesia ini.
Yo Mari Jo Ke Manado, Pesiar Disini...
Wah seru banget ya mbak pasti banyak adaptasi di Manado ini. Tapi, kalau lihat tempat wisata yg seindah ini sih bakalan betah ya. Air terjunnya Masya Allah indah bgt bikin takjub 😍
BalasHapusTernyata selain Bunaken, banyak sekali tempat-tempat wisata keren di Manado. Setiap kota di Indonesia memang luar biasa, tak terkecuali kota seribu gereja ini.
BalasHapusSuka sekali dengan gambar pemandangan Gunung Lokon, apalagi kalau menikmati secara langsung di sana, ya. Pasti takjub sekali dengan lukisan Tuhan ini
Sumpah aku bacanya kayak beneran lahi wisata di Manado, apalagi ditambah gambar dokumentasinya. Pemandangan alam emang enggak pernah gagal sih view-nya. Memuaskan dan bikin betah gamau balikk. Btw itu ke pulau bunaken 250k per orang atau per keluarga? Untuk harga segitu dengan fasilitas yang lengkap mah murah bgttt
BalasHapusper orang kak, kalau untuk anak2 bisa nego lagi harganya supaya gak dikenakan full
HapusDuuh...jadi kepengeeen pergi ke Manado.....kuliner dan traveling disana...sepertinya sangat berkesan dan menyenangkan yaa😍
BalasHapusBaca tulisan ini rasanya seperti sedang berada di Manado, padahal belum pernah ke sana tuh. Shalawatin dulu deh, semoga bisa ke sana. Menikmati keindahan dan kekayaan yang ada di wilayah sana yang MasyaAllah.
BalasHapusBagus banget ya. Pengen ke pantainya euy. Btw nyari makanan halal di sana gampang ga kak? Soalnya pernah denger di manado ada pasar yang menjual hewan2 yg ga umum.
BalasHapusOiya benar itu, ketika kita pakai hijab otomatis jadi identitas nanti pas makan klo ternyata gak halal dikasih tau sama penjualnya, namun kalau mau amannya makan di rumah makan padang, rumah makan gorontalo/makasar. Pasar itu adanya di Tomohon, bukan di kota Manadonya. Kalau di kota Tomohon ini memang sebaiknya kulinerannya di rumah makan yang jelas ada logo halalnya saja.
HapusLengkap banget penjelasannya, berasa ikutan traveling di Manado. Aku cuman pernah nyobain bubur Manado, rasanya unik. Semoga lain waktu bisa traveling ke Manado. 😍
BalasHapusIya buur manado ini namanya Tinutuan bukan layaknya bubur dari beras tapi buburnya dari labu kuning yang besar itu yang biasa untuk Halloween wkwkwkw trus ada sayur2nya.
HapusWah keren banget artikelnya. Penjelasannya lengkap. Rasanya saya seperti benar-benar ikut jalan-jalan ke Manado. Semoga suatu saat nanti saya bisa berkunjung ke Manado. Aamiin
BalasHapusah mbaa... jadi nambah kan wishlist tempat liburanku..semoga bisa kesampaian deh.. biar bisa ngerasai juga lezatnya bubur manado itu...
BalasHapusIya Tinutuan namanya bukan sekedar bubur namun bubur dari labu bukan dari beras, enak rasanya beda.
HapusBukan sekedar memberikan informasi ada wisata apa saja tapi memberikan gambaran setiap wisatanya, jadi berasa diajak jalan-jalan virtual
BalasHapusMaa syaa Allah, indah banget ya Manado. Belum pernah ke sana sih. Semoga suatu hari nanti.
BalasHapusWah kalau Bunaken ini memang terkenal ya, keindahan dasar lautnya. Dulu juga pengin banget ke Bunaken ini. Dan ternyata masih banyak tempat wisata lainnya yang sangat indah ya.
BalasHapuslumayan juga ya mbak total budget buat terbang ke Manado dari Jakarta. Kalau melihat hasil jepretannya puas pastinya
BalasHapusBetul sekali tiketnya saja PP 5 juta minimal ya. Btw, di SULUT ini sedang ditawarkan utk para digital nomad, jadi spertinya ke depan akan menjadi Bali ke-dua. Bule-bule sudah mulai terlihat berseliweran disini, dan memang rata-rata menghabiskan jatah visanya 1-3 bulan di sini.
Hapus