Langsung ke konten utama

Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter

Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Beberapa waktu lalu, anak bungsuku yang masih kelas dua SD tiba-tiba menghentikan aktivitas menggambarnya di tablet dan mengeluh, “Ma, mataku perih banget.” Kakaknya yang duduk di kelas lima pun ikut menimpali, “Iya Ma, aku juga. Sering banget kalau habis nonton atau main HP, mataku kayak panas dan kering.” sumber: AI Microsoft Copilot Sebagai seorang ibu sekaligus penulis yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar, keluhan anak-anak ini langsung bikin aku waspada. Apalagi saat menyadari, aku pun sering merasakan hal yang sama. Mata sepet, perih, lelah , meski hanya duduk di rumah saja. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata kami mengalami gejala yang umum dikenal sebagai mata kering . Kenali Tanda-tanda Mata Kering yang Sering Diabaikan Mata kering bukan sekadar masalah kecil. Gejalanya bisa terasa ringan hingga mengganggu aktivitas harian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. ...

Hidup di Perantauan (Part 1)

LIVE THE ADVENTURE

Menginjak usia dewasa muda mungkin bahkan remaja akan muncul keinginan merantau ini. Sekolah merantau  ke kota sebelah atau ke negeri tetangga.

Entah dilandasi alasan ingin mandiri atau ingin bebas saja tinggal terpisah dari orang tua, rasa ingin berkelana mencoba merasakan dunia baru biasanya menggebu.

Hidup Merantau


Bagi yang sudah bekerja juga dapat dihadapkan pada pilihan untuk merantau mengikuti tempatnya bekerja.

Bagi pasangan suami istri, merantau juga akan menjadi pengalaman tak terlupakan karena mereka akan sangat mengandalkan satu sama lain di tempat baru dimana tiada sanak saudara ataupun teman.

Apapun alasan kamu untuk merantau itu, dapat aku katakan hidup di perantauan itu akan penuh dengan tantangan. Segala sesuatunya baru di matamu. Live The Adventure 🙂.


Perantauan


5 Tips Cara Bertahan Hidup di Perantauan Ala Angrumaoshi.

    1.  Make a  friend (Perbanyak kenalan)
    2.  Prepare your savings (Siapkan dana darurat)
    3. Know your new place (Kenali daerahmu) 
    4. Less Goods is Good (Perhatikan efisiensi dan efektifitas barang yang dimiliki)
    5. Learn the language (Belajar bahasa daerahnya).

 Mari kita bahas satu per satu:

  • Make a friend

Saat ini tentunya mudah untuk mencari teman di tempat baru bahkan sebelum kamu datang menginjakkan kakimu di sana.

Manfaatkanlah berbagai komunitas yang berada di kota perantauan. Bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan minat dan hobby kamu atau bahkan profesi  kamu. Informasi seperti ini sangat mudah didapatkan, kamu tinggal googling saja.

Biasanya komunitas-komunitas tersebut mempunyai banyak cabang, jadi ketika kamu akan merantau pindah ke kota lain lagi maka kamu pun tinggal menghubungi Person in Charge (PIC) komunitas di kota tujuan dan otomatis kamu punya banyak kenalan di kota tujuan rantaumu sejak kamu belum berangkat ke perantauan. 

Contoh komunitas antara lain :

  1. Komunitas bagi pelajar di luar negeri (Perhimpunan Pelajar Indonesia sepeda (sesuai dengan merk/jenis kendaraan),
  2. Komunitas suku/ras (Mahasiswa Padang Perantauan, Medan, Jawa, dan lainnya),
  3. Komunitas profesi (Asosiasi Profesi Tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten),
  4. Komunitas agama (LDII/Gereja Kristen Jawa/Gereja Bethel dan lainnya).
  5. Komunitas berdasarkan hobi seperti komunitas travellers, komunitas blogger, komunitas street art, komunitas gambar dll.
  6. Banyak komunitas-komunitas lainnya.

  • Prepare your savings

Ketika merantau tentunya dana darurat yang kita persiapkan atau yang kita punyai harus lebih dari biasanya. 

Jika dana darurat biasanya berkisar diantara 6-12 bulan biaya hidup kita sehari-hari, maka ketika merantau sebaiknya kita mempunyai tabungan dana darurat sesuai jangka waktu rencana kita akan merantau di kota/negara tersebut setidaknya minimal 12 bulan hingga 24 bulan. 

Dengan memiliki dana darurat di tangan maka kamu akan merasa lebih aman dan nyaman nantinya di tanah rantau, jika misalnya kamu kesulitan dengan likuiditas/cashflow kamu khususnya bagi kamu yang menggantungkan biaya hidup dari beasiswa/transferan dari pihak lain.

Jangan lupa hitungan dana darurat ini disesuaikan dengan biaya hidup di kota/negara tujuan ya bukan di kota saat ini kita tinggal. 

Serta yang paling penting tempatkan dana darurat tersebut pada jenis valuta yang berlaku di kota/negara tempat kamu merantau nanti. 

Bisa kamu tempatkan dalam bentuk tabungan/deposito di bank, yang sebaiknya bank tersebut adalah bank yang mempunyai cabang di kota/negara tujuan rantau kamu. 

Poin 1 dan 2 sudah kita bahas. Ayok para pejuang rantau, sudah dipersiapkan semuanyakah poin 1 dan 2?

Oh ya, jika merantau, pasti saat lebaran atau hari raya ingin kembali ke kampung halaman kan. Jangan lupa nih dipikirkan untuk biayanya ya.



Eits, masih ada 3 poin lagi nih yang mau aku bagikan. Simak pembahasan poin 3 hingga 5 versi Angrumaoshi di blog post selanjutnya ya 🙂👌.

Komentar

  1. Waah pas banget nih aku baru pindahan lagi, mbak. Belum nemu komunitas yang cocok. Masih fokus ke menata kos baru hehe. Nomor 2 Alhamdulillah udah kekumpul sih. Cuma belum sesuai target. Ayokk ditunggu pembahasan poin 3 sampe 5 nya yaa

    BalasHapus
  2. Aku juga barusan hijrah nih beberapa tahun pindah ke desa suami, jadi ya menyesuaikan lagi dari kehidupan sebelumnya. Di perantauan yang jauh dari Indonesia juga pernah mbak, ke Hongkong hehehe. Menikmati aja sih, insyaAllah nanti ketemu juga ya yang pas. Part 2 nya ditunggu ya Mbak

    BalasHapus
  3. Hidup nomaden gini ada serunya juga tapi memang menantang bgt ya mbak apalagi kalo saving nya ga kuat. Penting juga saling support suami.istri. aku tunggu ya next part nyq

    BalasHapus
  4. saya juga merantau sejak kuliah. di saat2 awal memang berasa hidup sebatang kara. lambat laun mendapat teman dan berinteraksi dengan lingkungan

    BalasHapus
  5. Saya merantau sejak tamat sma. Sendiri...
    Sdh menapakkan kaki ke beberapa kota di Indonesia
    Tetep deg degan ketika harus menapaki dunia baru..
    Tapi tetap excited...
    Hidup merantau!!

    BalasHapus
  6. Terima aksoh mba..jadi ingat bahwa saya blm tuntas menyiapkan dana darurat nih.. Semangat nabung lagi ah..

    BalasHapus
  7. Pertama kali merantau saat kuliah. Anak udik merantau ke kota, bener-bener pengalaman yang emosional ��

    Habis itu balik lagi ke Semarang karena menikah, tentu dengan tantangan yang berbeda.
    Setelah menikah dan punya anak merantau ke luar Jawa. Bayanginnya dulu udah takut aja. Alhamdulillah nggak semenakutkan itu.

    Soal nyari temen, sebelum pindah Bali juga sudah kontak2 temen ngaji dan temen blogger, jadi sampai sini sudah nggak yang ngerasa sendirian banget gitu.

    BalasHapus
  8. Setuju nih, apalagi untuk komunitas2, itu emang ngebantu banget buat pendatang dan pengen eksplor daerah itu lebih lagi

    BalasHapus
  9. Iya biar ngga kesepian di tanah rantau harus cari teman..waktu pindah ke Ungaran aku dan teman-teman bikin Ibu-Ibu Doyan Nulis.. hehehe

    BalasHapus
  10. Aku hanya sempat merantau 3 bulan aja kalau ga salah, kerja di Madiun selepas kuliah. Selain masa-masa itu, setia banget nih nungguin kota kelahiran tercinta hehehe....

    BalasHapus
  11. Aku nggak punya pengalaman merantau nih. Kuliah juga lokasinya di kota yang nggak jauh dari rumah ortu, pas kuliah tinggal sama eyang. Habis itu nikah dapatnya orang lokal juga. Jadi ya nggak ngerti deh rasanya merantau.

    Tapi kalau soal survive hidup tanpa bantuan keluarga tetap ngalamin. Meski ngga merantau, mandiri sudah jadi middle name buat aku dan suami. Dari ngurus baby sendiri sampai urusan lain ya dikerjakan berdua aja.

    BalasHapus
  12. Mungkin cerita merantau kalian pada jauh jauh, beda dengan saya, merantau pertama itu pas kkn 2018. Walau cuma sebulan itu cukup memberikan saya pengalamn berharga.
    Hidup di kota orang harus strong, belajar cerdas biar nggak keblubuk kata orang jawa

    BalasHapus
  13. Pas banget buat aku yg mau merantau (lagi) nih. Hhh
    Sepakat sama 5 tips di atas, kl merantau bakal nyaman dan damai jika melakukan ke 5 tips di atas :)

    BalasHapus
  14. Saya pernah merantau tapi cuma 6 bulan. BIsa disebut merantau gak sih, hihihi. Namun tetap saja beradaptasi dengan kebiasaan baru tidak mudah ya mbak.

    BalasHapus
  15. Bener banget Mbak Angrumaoshi, waktu saya merantau ke Jogja saya pun ikut komunitas berbasis asal daerah yang sama yaitu mahasiswa asal Medan. Persiapkan dana darurat itu juga penting banget buat mengantisipasi keadaan yang mendadak tetapi kita masih berada di perantauan yah

    BalasHapus
  16. Iya banget. Mau hidup merantau atau nggak, rasanya punya dana darurat itu seperti kunci kalau sampai ada kebutuhan mendesak sementara jauh dari keluarga.

    BalasHapus
  17. Bener banget nih. Kalo merantau setidaknya harus siap mental yang utamanya

    BalasHapus
  18. Hidup merantau memang ada sisi enak gak enaknya ya kak. Tapi kalo mau enak tentu saja harus berbaur dengan tetangga. Kalo bisa emang belajar bahasa daerah setempat ya kak.

    BalasHapus
  19. Semangaat terus mbaa.
    Saya yg ngga pernah merantau ini jadii berpikir, gimana ya kalau merantau tapi bahasa lokalny beda dengan yg kita pakai sehari2 hihi butuh penyesuaian bangettt pasti

    BalasHapus
  20. waaah mbak, samaa akupun merantau hihii.. alhamdulillah dari semenjak kuliah sudah merantau, jd sudah berkeluarga sendiri harus merantau juga sdh tahan banting, hehe.. memang banyak seninya ya :)

    BalasHapus
  21. Wah, tipsnya sangat bermanfaat kak. Saya sendiri belum pernah hidup merantau, jadi belum bisa merasakan gimana gregetnya. hehehe... Ini saya akan share ke tmn2 yang merantau ah, siapa tahu bermanfaat.

    BalasHapus
  22. Wah siap nih nyimak artikel berikutnya...

    Bener banget ya selama di perantauan harus banyak cari teman lewat komunitas dan memang harus hemat-hemat dalam mengendalikan pemasukan dan pengeluaran.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darurat Literasi Digital di Indonesia

Literasi Digital adalah kemampuan dasar mutlak yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang terhubung dengan dunia maya, - Angrumaoshi - Sumber : www.pixabay.com Pengertian Literasi Digital Pernah dengar Literasi Digital? Jujur, aku pernah mendengarnya namun belum paham 100%. Kalau literasi keuangan/finansial dan literasi baca tulis sudah cukup sering ya mendengarnya. Sebelum membahas lebih lanjut tentang Literasi Digital, aku mau mengutip terlebih dahulu mengenai pengertian dari literasi yang disebutkan di wikipedia. “ Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. ” Nah ternyata, literasi itu ada banyak jenisnya. Salah satunya adalah literasi digital. Tetapi apa saja sih jenis-jenis literasi itu, berikut jenis litera...

Perawatan Wajah di ZAP Clinic saat Pandemi

ZAP Clinic Review Aku sudah lama sekali tidak perawatan wajah selama pandemi, baik itu ke salon atau ke klinik. Aku membayangkan harus membuka masker saja, sudah membuatku urung untuk melakukan perawatan wajah di luar rumah.  Namun ada saatnya perawatan wajah tidak dapat dilakukan di rumah saja.  Ini pertama kalinya aku mencoba di ZAP Clinic. Letaknya yang dekat dengan food court di lantai 2 Grand Galaxy Park ini, sangat strategis sehingga membuatku sudah sering sebenarnya melewatinya, namun belum kesampaian untuk mencobanya sebelumnya.  ZAP Clinic Grand Galaxy Park  Akhirnya walau masih pandemi aku memberanikan diri untuk treatment wajahku di ZAP Clinic Grand Galaxy Park (GGP) Bekasi. Mall yang tidak begitu ramai dan juga protokol kesehatan di ZAP Clinic yang sangat terjaga. Kebayang gak, pakai masker tapi ditreatment wajahnya, bisa loh ternyata. ZAP Clinic Ruang Treatment Tips dan Alur Perawatan di ZAP CLinic Booking Jadwal Sebaiknya kamu booking dulu nih, Jangan l...

Branding via Digital Marketing

Mungkin masih banyak diantara kita yang tidak peduli dengan brand atau merek. Khususnya bagi mereka yang berpikir bahwa yang penting aku jualan barang atau jasa yang memuaskan pelanggan itu sudah cukup.  Nama brand atau merek itu nggak penting deh urusan belakangan. Apalagi ngurusin brand atau merek itu biasanya butuhkan uang yang tidak sedikit dan juga waktu.  Benarkah merek atau brand itu nggak penting? Aku mau cerita salah satu kisah temanku yang mempunyai bisnis rumahan membuat kue.  Temanku ini adalah teman mantan satu kantorku di Jakarta yang suka sekali memasak kue.  Sebelum dia resign dari kantornya dia sudah memulai bisnis kuenya ini dari rumah. Pelanggannya rata-rata adalah teman-teman kantornya, teman-teman sekolahnya teman-teman kuliah, kolega kantor dari suaminya.  Jadi bisa dibilang pemasarannya itu lewat WhatsApp status dan WhatsApp Group serta dukungan suaminya tentunya.  Lalu dia memantapkan hati meninggalkan pekerjaan kantoran nya dan akan...

Akhirnya, Berani Berwisata Lagi (Air Terjun Klenting Kuning) di Kabupaten Semarang

  Awal Mula Berwisata Kembali Sudah beberapa bulan ini sejak Februari 2020, aku dan keluarga berada di rumah saja. Sudah penat rasanya. Ingin rasanya berjalan-jalan berwisata seperti yang sering kami lakukan saat akhir pekan.  Sekarang sudah masuk bulan September 2020, jadi sudah 6 bulan. Waktu yang terasa sangat lama. Kami benar-benar tidak pergi keluar kota bahkan ke mall pun tidak. Anak-anak pun benar-benar di rumah saja. Sekolah juga hanya via daring.  Ayahnya sebenarnya sudah kerap kali mengajak kami untuk berwisata. Wisata yang pada akhirnya hanya berputar-putar saja keliling kota atau ke kota sebelah namun benar-benar tidak turun dari kendaraan. Fiuh apa asyiknya seperti itu. Semangat kami langsung ciut ketika mendapati penuhnya parkiran tempat-tempat wisata tersebut dan banyaknya orang-orang berlalu lalang tanpa masker.  Tetapi akhirnya hari minggu kemarin 6 September 2020, sang ayah kembali mengajak kami keluar rumah. Aku pun sudah pesimis saja, pasti hanya ...

Hidup di Perantauan (Part 2)

Pada artikel sebelumnya Hidup di Perantauan (Part 1) , aku sudah sharing 2 tips ala diriku Angrumaoshi cara bertahan hidup di Perantauan. Masih mau merantau? Sudah siapkah merantau? Berikut aku tulis ulang ya keseluruhan tips supaya teman-teman tidak terlupa. 5 Tips Cara Bertahan Hidup di Perantauan Ala Angrumaoshi. Make a  friend (Perbanyak kenalan). Prepare your savings (Siapkan dana darurat). Know your new place (Kenali daerahmu). Less Goods is Good (Perhatikan efisiensi dan efektifitas barang yang dimiliki). Learn the Language (Belajar bahasa lokal). 3. Know your place (Kenali Daerahmu) Via Google Maps dan Google Earth Di era digital seperti ini, sangat terbantu ya untuk mengenal daerah tujuan rantau kita, bahkan sebelum kita menginjakkan kaki disana. Kita dapat memanfaatkan google maps termasuk juga google earth. Kita dapat melihat-lihat situasi secara real di lokasi daerah rumah tempat kita tinggal di perantauan.  Begitu pula kita dapat melihat fasilitas umum terdekat se...

Selamat Datang Vaksin Virus Corona untuk Indonesia

Andaikan vaksin virus corona telah tersedia jauh-jauh hari, tentunya kita tidak akan pusing dan merasa takut yang berlebihan dengan corona seperti setahun terakhir ini. Untungnya banyak negara dan perusahaan farmasi berlomba-lomba dan giat untuk menciptakan vaksin untuk covid-19.  Sudah banyak nama-nama vaksin covid-19 yang siap beredar disebutkan pada berita seperti   vaksin moderna , vaksin Bio Farma (Persero), vaksin Astra Zeneca-Oxford, vaksin Sinopharm, vaksin Pfizer-BioNTech, dan vaksin Sinovac. Indonesia pun akan menggunakan keenam jenis merk vaksin ini. Bahkan vaksin Sinovac sudah datang masuk ke Indonesia pada tanggal 6 Desember 2020. Tiap-tiap vaksin mempunyai harga yang berbeda-beda. Begitupun dengan efek samping yang menyertainya. Bahkan bagi yang memiliki alergi disarankan juga untuk berhati-hati dalam memilih vaksin yang sesuai untuk tubuhnya.  Sumber gambar : www.pixabay.com Tak terasa sudah hampir setahun covid-19 bersama kita. Dalam hitungan hari ...

Tempat Hang Outku di Pringsewu Kota Lama Semarang bersama Blogger Gandjel Rel

Sebenarnya aku sudah tidak asing dengan restoran #pringsewu ini. Pringsewu group ini, restorannya tersebar di sepanjang jalur pantura dan saat ini juga tersebar di sepanjang jalur rest area tol trans jawa. Aku biasa makan di pringsewu rest area atau tegal/pemalang ketika perjalanan semarang-jakarta begitu pula sebaliknya. Namun aku baru mengetahui kalau ada pringsewu juga di kota lama Semarang ini. Pertama kali aku mengetahuinya saat berkunjung ke Sam Pho Kong dan diberikan voucher diskon saat akan meninggalkan lokasi. Aku pun penasaran ingin mencoba. Gayung pun bersambut, tak lama ada undangan dari komunitas keren #GandjelRel yang akan berulang tahun ke4 dirayakan disana. Aku sebagai member baru yang baru join, senang sekali plus dapat menghilangkan rasa penasaranku dengan pringsewu yang di kota lama ini. Aku sebenarnya adalah pendatang di kota lunpia ini dan sudah jatuh cinta dengan kota ini. Kota lama yang apik dengan taman sri gunting untuk foto-foto, di sebelah ge...

Aplikasi Jagat, Sosial Media Berbasis Maps Baruku

Saya, yang sebelumnya telah menghabiskan banyak waktu di depan layar laptop dan ponsel, baik untuk bekerja, membaca artikel dan video pembelajaran, dan bermain social media, merasa ragu untuk mencoba aplikasi baru bernama Jagat. Sebagai seseorang yang berusaha mengurangi waktu layar, saya awalnya merasa tidak ada kebutuhan untuk aplikasi semacam itu. Saya pikir, jika saya butuh hiburan, saya bisa pergi keluar, makan, traveling, atau melakukan kegiatan lainnya. Namun, saya menyadari bahwa sebagai seorang generasi milenial yang gemar berada di antara generasi Z, saya harus tetap up-to-date dengan hal baru. Maka, ketika aplikasi jagat ini mulai menjadi topik pembicaraan di komunitas saya, saya merasa penasaran dan ingin mencobanya. Saya ingin tahu, apa yang membuat aplikasi ini begitu istimewa. Jadi, saya pun mencoba! Jagat adalah sebuah aplikasi berbagi lokasi yang sederhana dan efektif. Dengan beragam fitur yang dimilikinya, Jagat memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi keluarga, tem...

Review Film Sabar Itu Ujian, Bukan Sekedar Film Komedi

Film Sabar Itu Ujian, benar-benar film komedi namun penuh dengan arti. Kalau bukan diminta suami untuk nonton, aku pasti akan melewatkan film yang satu ini. Bukan sekedar komedi yang bertujuan untuk membuat orang tertawa, tapi pesan kehidupan yang tersirat mengena sekali. Semua scene ada makna tersembunyinya dan berhubungan, tidak ada yang mubazir sama sekali. Pemeran Film Sabar itu Ujian Pemeran utama si Sabar yang diperankan oleh Vino G. Bastian yang sudah pasti keren aktingnya, dan cakep pula. Lalu dibumbui dengan aksi para komedian Omesh, Rigen dan Ananya Rispo yang menjadi teman-teman dekat si Sabar, benar-benar jadi film komedi. Pemeran wanitanya pun bukan artis sembarangan, dibintangi Luna Maya dan juga Estelle Linde serta Anya Geraldine. Sinopsis Film Sabar itu Ujian Film yang menceritakan tentang si Sabar yang terjebak dalam time loop di hari pernikahan mantan tunangannya dahulu, benar-benar film yang cocok untuk ditonton teman-teman yang belum move on (baik dalam hal percinta...

Balada Si Roy, Film Layar Lebar Perdana IDN Pictures

  Jangan percaya terhadap cinta, karena itu akan menjajah hidup kamu! begitu kata Roy. Seorang petualang jiwanya tidak bisa dimiliki, karena dia butuh inspirasi. Kalau jiwanya sudah diikat, berarti dia akan beku dan mati. Baginya, cinta bukan berarti harus menjadi jangkar dalam hidupnya. Balada Si Roy ke Layar Lebar November 2020 lalu, IDN Pictures telah mengumumkan bahwa akan mengangkat Novel lawas Balada Si Roy ke layar lebar sekaligus menjadi proyek perdananya dengan Fajar Nugros sebagai sang sutradara dan Susi Susanti sebagai produsernya. Sumber : IDN Media Bagi generasi milenial atau pun generasi Z tentunya mungkin masih terdengar asing dengan novel yang berjudul Balada Si Roy. Padahal novel Balada Si Roy ini sangat terkenal di masa tahun 80-90an.  Coba deh kamu tanya ke Ibu/Bapak kamu atau tante/om kamu pasti tau tentang kisah Balada Si Roy ini. Novel lawas Balada Si Roy ini merupakan karya dari Gol A Gong yang merupakan nama pena dari  Heri Hendrayana Harris ,...