Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Beberapa waktu lalu, anak bungsuku yang masih kelas dua SD tiba-tiba menghentikan aktivitas menggambarnya di tablet dan mengeluh, “Ma, mataku perih banget.” Kakaknya yang duduk di kelas lima pun ikut menimpali, “Iya Ma, aku juga. Sering banget kalau habis nonton atau main HP, mataku kayak panas dan kering.” sumber: AI Microsoft Copilot Sebagai seorang ibu sekaligus penulis yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar, keluhan anak-anak ini langsung bikin aku waspada. Apalagi saat menyadari, aku pun sering merasakan hal yang sama. Mata sepet, perih, lelah , meski hanya duduk di rumah saja. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata kami mengalami gejala yang umum dikenal sebagai mata kering . Kenali Tanda-tanda Mata Kering yang Sering Diabaikan Mata kering bukan sekadar masalah kecil. Gejalanya bisa terasa ringan hingga mengganggu aktivitas harian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. ...
Buku ini sudah kumiliki sejak 10 tahun yang lalu ketika aku mengikuti acara international youth tentang kemanusiaan di Pattaya, Thailand. Saat itu ada seorang pembicara bernama Geraldine Cox yang berbagi ceritanya tentang mendirikan suatu panti asuhan di kamboja. Dia adalah seorang berkewarganegaraan Australia.
Seorang wanita paruh baya saat itu, bercerita tentang panti asuhannya itu yang membuatnya merasa menemukan arti hidup. Aku kala itu benar-benar terhanyut dengan ceritanya dan sangat menginspirasi aku. Aku pun membeli bukunya yang bercerita tentang kisah hidupnya.
Namun 10 tahun kemudian aku baru sempat membacanya, selain karena tebalnya buku dan dalam bahasa inggris, kesibukanku bekerja membuatku belum menengok buku ini.
Akhirnya aku kini dapat membaca buku ini, ternyata kisah hidupnya penuh dengan roller coaster.
10 hal menarik tentang biografi seorang Geraldine Cox:
10 hal menarik tentang biografi seorang Geraldine Cox:
- Di usianya 23 tahun, dirinya mengetahui bahwa dirinya tak akan pernah bisa hamil, kemungkinannya kecil sekali. Padahal ia sangat ingin membina keluarga dan mendidik anak-anak yang lahir dari rahimnya.
- Namun ia tidak patah semangat, ketika tunangannya meninggalkannya karena hal tersebut, dia menenggelamkan dirinya memulai bekerja sebagai seorang pegawai kedutaan yang akan ditempatkan di berbagai negara.
- Dia pun berusaha untuk dapat mengadopsi anak dengan status belum menikah.
- Berbagai cara ditempuhnya, bahkan hingga pura-pura menikah supaya dapat mengadopsi anak.
- Namun akhirnya ketika ia berhasil mengadopsi anak, ternyata anak tersebut mengalami cerebral palsy dan beragam penyakit lainnya. Ia pun tetap mengadopsi anak tersebut dan menyayanginya hingga beberapa tahun, tapi akhirnya ia harus menyerahkannya ke institusi yang merawat anak-anak dengan kekurangan seperti itu.
- Perjalanannya dalam usahanya mengadopsi anak penuh dengan tantangan. Di setiap penempatannya di berbagai negara dia berusaha untuk dapat mengadopsi anak.
- Penempatannya sebagai staf dari kedutaan Australia kebetulan selalu pada di daerah negara konflik perang seperti Kamboja, Iran walau dia juga pernah di Thailand dan terakhir di Washington DC.
- Kisah cintanya pun juga ternyata sangat menarik. Dan ternyata Geraldine Cox adalah seorang wanita yang sangat cantik di usia mudanya. Terlihat dari foto-foto yang terpampang di buku ini. Banyak lika-liku percintaannya dan lelaki yang singgah dalam kehidupan percintaannya.
- Dia menikah di usia 39 tahun dengan seorang muslim berkewarganegaraan Iran.
- Berbagai kisah kehilangan beberapa orang yang sangat dekat dengan dirinya juga menyertai kisah hidupnya.
Sungguh aku benar-benar larut membaca buku ini. Kisah hidupnya benar-benar bagaikan roller coaster. Akhirnya impiannya terwujud, bukan hanya 1-2 anak adopsi namun keseluruhan anak yang jumlahnya ratusan di panti asuhannya saat ini kini memanggilnya bunda. Panti asuhannya hingga kini masih ada dan telah berkembang menjadi sedemikian besarnya. Panti asuhannya bernama sunrise children's villages (australia cambodia foundation inc). Silahkan dapat dikunjungi di www.geraldinecox.org / www.scv.org.au
Komentar
Posting Komentar