Mata Anak Sering Perih? Begini Cara Efektif Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter Beberapa waktu lalu, anak bungsuku yang masih kelas dua SD tiba-tiba menghentikan aktivitas menggambarnya di tablet dan mengeluh, “Ma, mataku perih banget.” Kakaknya yang duduk di kelas lima pun ikut menimpali, “Iya Ma, aku juga. Sering banget kalau habis nonton atau main HP, mataku kayak panas dan kering.” sumber: AI Microsoft Copilot Sebagai seorang ibu sekaligus penulis yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar, keluhan anak-anak ini langsung bikin aku waspada. Apalagi saat menyadari, aku pun sering merasakan hal yang sama. Mata sepet, perih, lelah , meski hanya duduk di rumah saja. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata kami mengalami gejala yang umum dikenal sebagai mata kering . Kenali Tanda-tanda Mata Kering yang Sering Diabaikan Mata kering bukan sekadar masalah kecil. Gejalanya bisa terasa ringan hingga mengganggu aktivitas harian, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. ...
Hari ini ada kelas merajut yang diselenggarakan sama teman-teman Institut Ibu Profesional Semarang. Bersamaan dengan waktu car free day di Simpang Lima, kami para member komunitas #IbuProfesionalSemarang, sharing knowledge tentang merajut sebuah bros bunga di Taman Indonesia Kaya.
![]() |
Merajut bersama Ibu Profesional Semarang 24 Februari 2019 di Taman Indonesia Kaya |
Jumlah kami tidak banyak hanya belasan orang. Jika kebanyakan orang sedang berolah raga. Kami merajut dengan tenang di undak-undakan seberang Pintu Masuk SMA 1 Semarang.
Diawali dengan pembagian benang dan jarum. Aku memilih warna hijau toska, warna dedaunan muda yang segar. Serta panduan merajut pun dibagikan. Ada 21 langkah ya untuk membuat sebuah bros bunga kecil. Wow.
Dimulai dengan membuat rantai, lalu double cross (DC), single cross (SC). Tanganku yang tidak biasa memegang jarum rajut ini, kesulitan ternyata untuk memasukkan, mengeluarkan, menarik benang membentuk rantai, DC dan SC. Bahkan memahami konsep DC dan SC pun aku butuh waktu berulang-ulang untuk mensikronkan antara pemahamanku dan tanganku. Benar-benar tantangan untuk aku.
Satu demi satu teman-teman selesai. Aku? Jangan ditanya, 3 jam berselang dan belum selesai. Hahaha. Tangan kebiasaan dipakai untuk mengetik dan pencet hp ini, susah diajak kompromi memegang jarum rajut, menarik benang kesana kemari.
Namun pengalaman merajut, membuat bros manis ini, banyak pelajaran yabg dapat dipetik, diantaranya :
Namun pengalaman merajut, membuat bros manis ini, banyak pelajaran yabg dapat dipetik, diantaranya :
- Merajut membutuhkan kesabaran. Dimulai dari membuat 50-100 rantai lalu belasan DC dan SC.
- Merajut membutuhkan ketelitian, karena salah satu saja, misal saat membuat DC, diulang lagi ditarik benangnya kembali ke posisi salah... Tidaaaaak...
- Ketrampilan tangan sangat dibutuhkan disini, meliuk-liuk memainkan jarum, menarik benang, memasukkan benang dengan jarum, tanpa bantuan jemari. Yang biasanya megang laptop atau mencet hp kayaknya akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai hal ini.
- Keteguhan hati dan keinginan kuat untuk dapat menyelesaikan adalah yang tak kalah penting juga harus dimiliki.
- Pastika ada waktu luang dan bebas gangguan ketika menyelesaikan rajuta
😊 mba tya keren euy..
BalasHapusTetep semangat rajut ya..😊
Siaaaaaap. Next pengen yang gambar burung hantuuuu
HapusMangat kakaaaakk. Nanti belajar lagiii
BalasHapusKeren..😍
BalasHapusSayang gag bisa ikutan kemarin..😢
Klo dah jago, ajarin aq mba..😉