Kekasih Semusim, Kisah Cinta Beda Usia Yang Tak Biasa

Kesan Pertama Novel Kekasih Semusim

Ketika kulihat cover novel "Kekasih Semusim", ada seorang pria, seorang wanita dewasa dan seorang perempuan yang akan beranjak dewasa yang saling membelakangi. Hmm, langsung kuberpikir ini pasti bercerita tentang kisah cinta segitiga.

Lalu kata "Semusim", aku menebak bahwa kisah cintanya ini pastinya masih berumur jagung atau yang 1 musim saja yang berarti 6 bulan.

Kubalik covernya dan kubaca blurbnya. Kubaca ada Kanaya yang sepertinya adalah seorang perempuan yang akan beranjak dewasa tergambar di cover tersebut. Ada juga Nina yang ternyata ibu Kanaya. Potretnya di cover tergambar sebagai seorang wanita dewasa dan Reno yang pastinya si pria menarik dan matang pada cover buku "Kekasih Semusim" ini. 

Judul: Kekasih Semusim

Penulis: Dini Fitria

Penyunting: Jia Effendi 

Jumlah Halaman: 412

Penertbit: PT Falcon

Cetakan Pertama, April 2021

ISBN: 978-602-6714-63-3

Masih di blurbnya kubaca, bahwa kisah berlatar indahnya kota Praha dan disebutkan ada seorang guru kehidupan yang akan masuk kepada kisah mereka bertiga serta perjalanan menggali masa lalu yang sepertinya akan menjadi kunci jawaban dari konflik yang terjadi di antara mereka bertiga.

Awalnya ketika hanya melihat cover dan judulnya, jujur aku tidak tertarik untuk membacanya, karena kupikir ah sepertinya kisah cinta segitiga biasa atau mungkin poligami yang sangat banyak peminatnya. 

Namun ketika aku membaca blurbnya, sepertinya bukan tentang itu, ada hal lain yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karakter-karakter di novelnya ini.

Kekasih Semusim ini adalah novel keempat yang ditulis oleh Dini Fitria, setelah 3 trilogi yang sudah rilis di Islah Cinta, Hijrah Cinta dan Muhasabah Cinta. 

Jika ketiga novel trilogi sebelumnya bergenre religi, novelnya yang keempat ini bergenre romantis namun sarat makna pesan moral yang mendalam. Bahkan nilai-nilai sejarah Indonesia dan Praha pun juga tersaji apik mengalir dari awal hingga akhir halaman buku ini.

Membaca buku ini benar-benar memperkaya pengetahuan sejarah dengan cara yang menyenangkan (bukan menjemukan seperti membaca buku sejarah).

Jika aku saat melihat cover dan membaca judulnya hanya berandai-andai saja seperti apa ya kisahnya dan cenderung tidak tertarik. Namun, setelah membaca blurbnya aku menjadi tertarik untuk membacanya. 

Konflik antara perempuan dan ibunya yang sepertinya menjadi kunci dari novel. Bukan sekedar novel romantis biasa. 

Sinopsis Novel Kekasih Semusim

Kanaya seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsinya dan seorang influencer sedang jatuh cinta dengan seorang pria matang seusia ibunya. Kanaya yang dibesarkan tanpa seorang ayah sejak balita membuatnya rindu akan kasih sayang seorang pria. Kasih sayang itu didapatkan dari seorang Reno yang menjadi pacar sekaligus dapat menjadi figur seorang ayah baginya.

Nina, seorang single mom yang harus bekerja keras untuk menghidupi buah hatinya. Tidak percaya dengan laki-laki dan cinta lagi setelah selalu kandas hubungan percintaannya. Hal itu membuatnya memberikan aturan ke Kanaya bahwa ia tidak boleh pacaran dan tidak boleh percaya dengan laki-laki. 

Reno, seorang lelaki dewasa single yang tidak pernah membicarakan kisah masa lalunya atau keluarganya kepada Kanaya. Begitu pula Kanaya tidak pernah menceritakan keluarganya. Kisah cinta mereka tumbuh bersemi walau usia mereka terpaut jauh sekali.   

Konflik hadir ketika Kanaya menyembunyikan hubungannya dengan Reno dari Ibunya. Bahkan juga teman-temannya. Gosip miring tentangnya sebagai sugar baby pun berhembus dengan kencangnya karena Reno yang usianya cocok sebagai bapaknya selalu memberikan barang-barang mewah kepada Kanaya.

Pekerjaan Ibunya yang mengharuskan untuk ke kota Praha selama sebulan akhirnya membawa serta Kanaya ke kota tersebut yang kebetulan juga mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai influecer untuk mengulas traveling di kota eropa timur itu. Bahkan Reno pun juga sedang ada pekerjaan di beberapa kota eropa. 

Kisah cinta Kanaya dan Reno semakin lekat disana sembari kucing-kucingan dengan ibunya. Ibunya sibuk bekerja, mewawancarai seorang eksil 1965 yang bernama Eyang Yono. 

Eyang Yono kehilangan kewarganegaraannya ketika sedang belajar di kota Praha dengan beasiswa dari negara Indonesia. Sejarah tentang nasib para pelajar di masa 1965 pun diceritakan dengan apik. Kisah yang tidak diungkap di buku-buku sejarah. 

Konflik pun semakin meruncing ketika Kanaya mulai menginginkan kisah cintanya dengan Reno berakhir di pelaminan. Kanaya ingin mengenalkan kepada Ibunya bukan sebagai pacar lagi namun sebagai calon pasangan hidupnya. Reno pun juga dilanda keraguan untuk menanggapi permintaan Kanaya, Reno mencintai Kanaya namun benarkah menikah akan membuatnya dan Kanaya bahagia? Nina sang ibu, akhirnya mengetahui sosok Reno. 

Ada tabir rahasia masa lalu yang akhirnya mengakhiri kisah "Kekasih Semusim" ini.  

Resensi Novel Kekasih Semusim

Novel ini menyajikan dengan sangat detail latar berbagai kota di eropa timur. Tidak hanya Praha namun juga beberapa kota lainnya di Ceko bahkan juga di Austria. 

Bangunan-bangunan dan tempat bersejarah, tempat para wisatawan sering berkunjung disana, dijelaskan tak hanya visualisasinya, namun juga latar belakang cerita sejarah di tempat tersebut. Hal itu bahkan mendorongku untuk mengoogling tempat-tempat tersebut yang ternyata benar-benar indah sesuai dengan yang diceritakan di novel ini.

Novel setebal 412 halaman ini, menggunakan alur maju dengan point of view (POV) Kanaya, Nina dan Reno secara bergantian. Kisah masa lalu dari para karakter di novel ini tidak dibuat alur mundur. Sehingga pembaca cukup nyaman dan tidak bingung ketika membaca novel ini.

Namun kisah novel ini adalah 1 musim atau dapat dikatakan hanya menceritakan selama beberapa hari sebelum keberangkatan ke Praha dan 1 bulan selama di Praha dalam 412 halaman tersebut. 

Jadi ada beberapa detail yang terlalu banyak diawal-awal yang membuatku penasaran sehingga aku mencuri-curi untuk skip membaca beberapa bab/halaman untuk mengetahui ending dari konflik mereka bertiga. 

Namun ternyata aku salah besar. Aku kembali membaca halaman demi halaman hingga tidak ada sama sekali yang aku skip. Aku benar-benar tidak ingin ada yang terlewat. Banyak sekali pesan yang mengena di hati ketika membaca dengan perlahan.

Pesan Moral Novel Kekasih Semusim

Aku tidak menyangka banyak sekali pesan-pesan yang tersampaikan dengan mendalam ketika membaca buku ini, antara lain:

1. Pesan untuk seorang ibu, khususnya seorang yang pernah tersakiti di masa lalu oleh pria yang dicintainya. 
2. Mengapa seorang anak perempuan yang tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah, cenderung haus akan cinta dari seorang pria dewasa. 
3. Mengapa cinta seorang Ibu itu tidak akan pernah cukup, sebesar apa pun cinta tersebut. Tidak ada yang dapat menggantikan kasih sayang seorang ayah.
4. Tentang seorang pria yang bingung dengan rasa cinta yang dirasakannya kepada seorang perempuan muda yang pantas disebut anaknya.
5. Rasa cinta yang terkadang sudah cukup hanya dengan memberi dan melindungi serta memastikan orang yang disayanginya bahagia.
6. Biarlah masa lalu menjadi masa lalu dan tidak menghambat masa depan anak cucu kita.
7. Biarlah benci dan sakit hati berhenti di diri, tidak terwariskan ke anak cucu. Mereka berhak untuk hidup tanpa membawa dendam/benci dari orang tua/leluhurnya.
8. Sejarah mempunyai berbagai versi tergantung sudut pandang dari kejadian tersebut dan pihak yang bercerita.
9. Belajar sejarah itu penting, sama pentingnya dengan mengetahui masa lalu diri/keluarga dan juga orang lain. 
10. Janganlah menapak masa depan tanpa mengetahui masa lalu, karena masa depan ada karena masa lalu.  

Ucapan favoritku dari Eyang Yono yang menjadi sosok guru kehidupan di novel ini, akan menutup reviewku tentang buku Novel Kekasih Semusim:

"Karena aku tak ingin menitipkan mimpi atau benci kepada mereka. Karena setiap manusia itu punya nasib dan takdirnya sendiri. Mereka harus tahu siapa aku dan dari mana aku berakar." hal 325

Mau baca buku lain yang bergenre romatis tapi banyak ulasan sejarahnya juga, intip dulu nih : Review Buku Bulan Terbelah di Langit Eropa